Surat Terbuka AM Fatwa untuk Ahok: Bersikap Rendah Hatilah!
Surat Terbuka AM Fatwa untuk Ahok: Bersikap Rendah Hatilah!
A
A
A
JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AM Fatwa mengkritik sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dinilainya terkesan bangga ditetapkan menjadi tersangka kasus penistaan agama.
Penilaian itu diungkapkan Fatwa melalui pernyataannya berjudul "Surat Terbuka untuk Ahok yang diposting di laman Facebooknya, Andi Mappetahang Fatwa, Rabu (16/11/2016). (Baca juga: Jadi Tersangka, Ahok Bangga dan Merasa Top)
Fatwa mengkritik pernyataan Ahok yang menganalogikan dirinya seperti tokoh Afrika Selatan, Nelson Mandela yang pernah di penjara kemudian menjadi presiden. "Ahok tidak pantas menganalogikan dirinya dengan Nelson Mandela, tokoh besar yang dihormati dunia," kata Fatwa.
Fatwa mengaku sudah tiga kali berkunjung ke Afrika Selatan, termasuk berkunjung ke tempat pengasingan pejuang kemerdekaan Indonesia.
Sudah tiga kali saya berkunjung ke Afirka Selatan, tempat pembuangan banyak sekali pejuang kemerdekaan Indonesia. Di sana Fatwa juga mendalami nurani dan penghormatan luar biasa rakyat Afrika Selatan kepada Mandela.
Dia menasihati Ahok agar bersikap rendah hati dan menjadikan penetapan status tersangka sebagai pelajaran penting. "Menjadi tersangka, terdakwa dan di penjara misalnya dalam kasus penodaan agama (Islam) di negeri muslim terbesar di dunia, dari sudut pandang manapun tidak pantas dibanggakan oleh seorang Ahok," tutur Fatwa.
Fatwa mengaku hadir saat pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, 19 November 2014, Ketika itu dia bersalaman dengan Presiden Joko Widodo yang disaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Beliau pegang erat tangan saya sambil tiga kali mengucapkan Pak, saya titip Ahok," ujarnya.
Penilaian itu diungkapkan Fatwa melalui pernyataannya berjudul "Surat Terbuka untuk Ahok yang diposting di laman Facebooknya, Andi Mappetahang Fatwa, Rabu (16/11/2016). (Baca juga: Jadi Tersangka, Ahok Bangga dan Merasa Top)
Fatwa mengkritik pernyataan Ahok yang menganalogikan dirinya seperti tokoh Afrika Selatan, Nelson Mandela yang pernah di penjara kemudian menjadi presiden. "Ahok tidak pantas menganalogikan dirinya dengan Nelson Mandela, tokoh besar yang dihormati dunia," kata Fatwa.
Fatwa mengaku sudah tiga kali berkunjung ke Afrika Selatan, termasuk berkunjung ke tempat pengasingan pejuang kemerdekaan Indonesia.
Sudah tiga kali saya berkunjung ke Afirka Selatan, tempat pembuangan banyak sekali pejuang kemerdekaan Indonesia. Di sana Fatwa juga mendalami nurani dan penghormatan luar biasa rakyat Afrika Selatan kepada Mandela.
Dia menasihati Ahok agar bersikap rendah hati dan menjadikan penetapan status tersangka sebagai pelajaran penting. "Menjadi tersangka, terdakwa dan di penjara misalnya dalam kasus penodaan agama (Islam) di negeri muslim terbesar di dunia, dari sudut pandang manapun tidak pantas dibanggakan oleh seorang Ahok," tutur Fatwa.
Fatwa mengaku hadir saat pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, 19 November 2014, Ketika itu dia bersalaman dengan Presiden Joko Widodo yang disaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Beliau pegang erat tangan saya sambil tiga kali mengucapkan Pak, saya titip Ahok," ujarnya.
(dam)
Explore More