JK: Kalau Siaga 1, Tentara Sudah Berpakaian Tempur
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memastikan tidak ada instruksi dari pemerintah kepada aparat untuk menaikkan status keamanan menjadi Siaga 1 terkait aksi yang akan digelar pada 4 November 2016.
"Kata siapa Siaga 1. Kalau Siaga 1 tentara itu berpakaian tempur, itu Siaga 1," kata JK di Rumah Dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (1/11/2016) malam.
Ucapan JK tersebut berseberangan dengan fakta bahwa beredar surat berupa Nota Dinas Nomor: B/ND-35/X/2016/Korbrimob tertanggal 28 Oktober 2016 yang menyampaikan kepada para asisten/komandan/kepala dalam rangka mengantisipasi gangguan keamanan di seluruh wilayah Indonesia dan perkembangan situasi di lapangan maka dinyatakan Siaga 1.
"Tidak-tidak (Siaga 1)," ucap JK, membantah.
Seperti diketahui, jelang aksi demonstrasi 4 November 2016, pemerintah gencar melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, lalu mengundang Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah ke Istana.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pun mengundang Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa malam tadi. "Sebelum terjadi kita harus siap, supaya kalau betul terjadi demo besar-besaran kita lebih baik siap daripada tidak," pungkas JK.
"Kata siapa Siaga 1. Kalau Siaga 1 tentara itu berpakaian tempur, itu Siaga 1," kata JK di Rumah Dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (1/11/2016) malam.
Ucapan JK tersebut berseberangan dengan fakta bahwa beredar surat berupa Nota Dinas Nomor: B/ND-35/X/2016/Korbrimob tertanggal 28 Oktober 2016 yang menyampaikan kepada para asisten/komandan/kepala dalam rangka mengantisipasi gangguan keamanan di seluruh wilayah Indonesia dan perkembangan situasi di lapangan maka dinyatakan Siaga 1.
"Tidak-tidak (Siaga 1)," ucap JK, membantah.
Seperti diketahui, jelang aksi demonstrasi 4 November 2016, pemerintah gencar melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, lalu mengundang Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah ke Istana.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pun mengundang Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa malam tadi. "Sebelum terjadi kita harus siap, supaya kalau betul terjadi demo besar-besaran kita lebih baik siap daripada tidak," pungkas JK.
(zik)