Yayasan Jalinan Kasih Bagikan Alat Bantu Dengar
A
A
A
JAKARTA - Sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak penderita tunarungu, Yayasan Jalinan Kasih memberikan bantuan berupa alat bantu dengar.
Alat bantu dengar yang diberikan secara rutin itu langsung diserahkan Ketua Pembina Yayasan Jalinan Kasih, Liliana Tanoesoedibjo, kepada 40 anak-anak penderita tunarungu.
"Ini sebagai perwakilan ada enam orang dari 40 anak," ungkap Liliana di Gedung di MNC Finansial Center, Jakarta, Jumat (21/10/2016).
Liliana mengatakan, dalam rangka memberikan bantuan ini, Yayasan Jalinan kasih bekerja sama dengan sekolah luar biasa (SLB). Di SLB ini ada anak-anak yang menderita tunarungu.
Pada kesempatan itu, bantuan akan diberikan kepada penerima yang berdomisili di Jakarta, Tangerang dan Bogor. Bantuan alat bantu dengar sudah dilaksanakan sejak 8 tahun lalu.
"Kami sangat peduli sekali dengan anak-anak tunarungu. Pendengaran itu sangat penting bagi mereka," ungkapnya.
Menurut Liliana, alat bantu dengar ini akan membuat anak-anak lebih percaya diri. Tentunya lanjut Liliana, mereka akan dapat melaksanakan aktivitas dengan lebih baik.
Dia pun meyakini alat bantu dengar tersebut dapat meningkatkan prestasi anak-anak di sekolah. "Saat kesulitan mendengar, berarti mereka ada kelemahan dalam diri mereka sehingga dengan alat ini menjadikan anak-anak lebih percaya diri dan beraktivitas dengan baik. Semoga masa depan mereka pun lebih baik," paparnya.
Lebih lanjut Liliana mengatakan, Yayasan Jalinan Kasih juga memberikan perhatian di bidang kesehatan lainnya. Dalam hal ini memberikan bantuan yang tidak ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Di antaranya hernia dan bibir sumbing. "Kami bersyukur ada BPJS. Tapi ada beberapa hal yang tidak di-cover pemerintah seperti hernia dan bibir sumbing. Kami selalu memberikan bantuan juga. Seperti katarak 300 (operasi katarak untuk 300 orang), hernia 200, bibir sumbing 400 orang," ungkapnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Miss Indonesia 2016 Natasha Mannuela. Natasha pun turut membantu memasangkan alat bantu dengar kepada perwakilan anak-anak yang hadir. Dia berharap, masyarakat Indonesia lainnya tergerak untuk melakukan aksi serupa.
"Saya berharap kegiatan sosial seperti ini terus dilakukan. Semoga masyarakat Indonesia mulai tergerak untuk melakukan aksi-aksi serupa," tandasnya.
Salah satu orangtua penerima bantuan, Jafar, mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Jalinan kasih. Menurut dia, selama ini anaknya hanya berkomunikasi dengan bahasa isyarat dan melalui pergerakan bibir.
"Alat ini bisa menambah vokal komunikasi. Selama ini kan tidak pakai vokal. Semoga komunikasinya bisa lebih lancar," paparnya.
Orangtua penerima bantuan lainnya, Iis, megaku sangat senang dengan bantuan ini. Dengan kondisi perekonomian saat ini, dia tidak yakin akan dapat membeli alat bantu dengar secara mandiri.
"Bersyukur dan sangat membantu. Saya sangat senang. Dengan kondisi ekonomi seperti ini, sulit membeli alat ini. Tidak bisa mengucapkan kata-kata," ujarnya.
Iis mengatakan anaknya selama ini sulit berkomunikasi. Dengan alat ini, dia pun berharap anaknya dapat berkomunikasi secara mudah dengan orang lain. "Mudah-mudahan bisa bicara seperti anak lain. Bisa ikut pelajaran di sekolah," paparnya.
Alat bantu dengar yang diberikan secara rutin itu langsung diserahkan Ketua Pembina Yayasan Jalinan Kasih, Liliana Tanoesoedibjo, kepada 40 anak-anak penderita tunarungu.
"Ini sebagai perwakilan ada enam orang dari 40 anak," ungkap Liliana di Gedung di MNC Finansial Center, Jakarta, Jumat (21/10/2016).
Liliana mengatakan, dalam rangka memberikan bantuan ini, Yayasan Jalinan kasih bekerja sama dengan sekolah luar biasa (SLB). Di SLB ini ada anak-anak yang menderita tunarungu.
Pada kesempatan itu, bantuan akan diberikan kepada penerima yang berdomisili di Jakarta, Tangerang dan Bogor. Bantuan alat bantu dengar sudah dilaksanakan sejak 8 tahun lalu.
"Kami sangat peduli sekali dengan anak-anak tunarungu. Pendengaran itu sangat penting bagi mereka," ungkapnya.
Menurut Liliana, alat bantu dengar ini akan membuat anak-anak lebih percaya diri. Tentunya lanjut Liliana, mereka akan dapat melaksanakan aktivitas dengan lebih baik.
Dia pun meyakini alat bantu dengar tersebut dapat meningkatkan prestasi anak-anak di sekolah. "Saat kesulitan mendengar, berarti mereka ada kelemahan dalam diri mereka sehingga dengan alat ini menjadikan anak-anak lebih percaya diri dan beraktivitas dengan baik. Semoga masa depan mereka pun lebih baik," paparnya.
Lebih lanjut Liliana mengatakan, Yayasan Jalinan Kasih juga memberikan perhatian di bidang kesehatan lainnya. Dalam hal ini memberikan bantuan yang tidak ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Di antaranya hernia dan bibir sumbing. "Kami bersyukur ada BPJS. Tapi ada beberapa hal yang tidak di-cover pemerintah seperti hernia dan bibir sumbing. Kami selalu memberikan bantuan juga. Seperti katarak 300 (operasi katarak untuk 300 orang), hernia 200, bibir sumbing 400 orang," ungkapnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Miss Indonesia 2016 Natasha Mannuela. Natasha pun turut membantu memasangkan alat bantu dengar kepada perwakilan anak-anak yang hadir. Dia berharap, masyarakat Indonesia lainnya tergerak untuk melakukan aksi serupa.
"Saya berharap kegiatan sosial seperti ini terus dilakukan. Semoga masyarakat Indonesia mulai tergerak untuk melakukan aksi-aksi serupa," tandasnya.
Salah satu orangtua penerima bantuan, Jafar, mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Jalinan kasih. Menurut dia, selama ini anaknya hanya berkomunikasi dengan bahasa isyarat dan melalui pergerakan bibir.
"Alat ini bisa menambah vokal komunikasi. Selama ini kan tidak pakai vokal. Semoga komunikasinya bisa lebih lancar," paparnya.
Orangtua penerima bantuan lainnya, Iis, megaku sangat senang dengan bantuan ini. Dengan kondisi perekonomian saat ini, dia tidak yakin akan dapat membeli alat bantu dengar secara mandiri.
"Bersyukur dan sangat membantu. Saya sangat senang. Dengan kondisi ekonomi seperti ini, sulit membeli alat ini. Tidak bisa mengucapkan kata-kata," ujarnya.
Iis mengatakan anaknya selama ini sulit berkomunikasi. Dengan alat ini, dia pun berharap anaknya dapat berkomunikasi secara mudah dengan orang lain. "Mudah-mudahan bisa bicara seperti anak lain. Bisa ikut pelajaran di sekolah," paparnya.
(maf)