HT: Daerah Harus Dibangun untuk Menyehatkan Ekonomi Indonesia
A
A
A
PONOROGO - Ekonomi Indonesia menjadi rentan ketika hanya bergantung pada penopang ekonomi di kota-kota besar. Mayoritas kabupaten/kota harus dibangun agar ekonomi Indonesia kuat dan cepat menjadi negara maju.
Hal itu ditegaskan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat berdialog dengan Wakil Bupati Ponorogo Soedjarno, asosiasi pengusaha dan tokoh masyarakat di Ponorogo.
"Untuk menyehatkan ekonomi Indonesia, mayoritas kabupaten/kota harus menjadi penopang ekonomi," ujar HT di Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (18/10/2016).
Agar mayoritas kabupaten/kota terbangun dengan baik, kata HT, perlu keberpihakan dalam pembangunan masyarakatnya. Mereka perlu didukung dengan kebijakan khusus agar bisa menjadi produktif, menciptakan lapangan kerja.
"Selama ini pembangunan kita terpusat di kota-kota besar saja. Jadi masyarakat yang terbangun ya hanya di kota-kota itu," tutur pria 51 tahun itu.
HT menambahkan, terciptanya lapangan kerja sangat dibutuhkan di tengah kondisi Indonesia yang mengalami bonus demografi. Jumlah penduduk bertambah 5 juta jiwa setiap dua tahun.
"Pesatnya pertumbuhan masyarakat usia produktif harus diimbangi tersedianya lapangan kerja di daerah," tuturnya.
Hal itu ditegaskan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat berdialog dengan Wakil Bupati Ponorogo Soedjarno, asosiasi pengusaha dan tokoh masyarakat di Ponorogo.
"Untuk menyehatkan ekonomi Indonesia, mayoritas kabupaten/kota harus menjadi penopang ekonomi," ujar HT di Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (18/10/2016).
Agar mayoritas kabupaten/kota terbangun dengan baik, kata HT, perlu keberpihakan dalam pembangunan masyarakatnya. Mereka perlu didukung dengan kebijakan khusus agar bisa menjadi produktif, menciptakan lapangan kerja.
"Selama ini pembangunan kita terpusat di kota-kota besar saja. Jadi masyarakat yang terbangun ya hanya di kota-kota itu," tutur pria 51 tahun itu.
HT menambahkan, terciptanya lapangan kerja sangat dibutuhkan di tengah kondisi Indonesia yang mengalami bonus demografi. Jumlah penduduk bertambah 5 juta jiwa setiap dua tahun.
"Pesatnya pertumbuhan masyarakat usia produktif harus diimbangi tersedianya lapangan kerja di daerah," tuturnya.
(maf)