Jokowi Diminta Perkuat Kendali Militer
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk memperkuat kendalinya terhadap militer demi meningkatkan keamanan nasional.
Direktur Eksekutif Imparsial, Al Araf mengungkapkan, kendati tidak memiliki latar belakang militer, Jokowi harus memperhatikan.
Al Araf menilai sampai saat ini Jokowi belum memiliki kontrol militer yang kuat. Hal itu dikatakannya mesti diperbaiki.
"Presiden tidak terlalu kuat punya kontrol yang kuat dalam militer," tutur Al Araf dalam diskusi publik bertajuk Problematika Operasi Militer Selain Perang, di Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 74, Pegangsaan, Menteng Jakarta Pusat, Senin (3/10/2016). (Baca juga: 10 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia)
Al Araf menyebut selama ini kontrol yang dilakukan Presiden belum maksimal. Dia mencontohkan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang menurutnya harus berjalan sesuai fungsi.
"Problemnya kontrol oleh Presiden belum secara utuh. Harusnya ada undang-undang tentang perbantuan. Jadi punya indikator dari OMSP tersebut," tuturnya.
Direktur Eksekutif Imparsial, Al Araf mengungkapkan, kendati tidak memiliki latar belakang militer, Jokowi harus memperhatikan.
Al Araf menilai sampai saat ini Jokowi belum memiliki kontrol militer yang kuat. Hal itu dikatakannya mesti diperbaiki.
"Presiden tidak terlalu kuat punya kontrol yang kuat dalam militer," tutur Al Araf dalam diskusi publik bertajuk Problematika Operasi Militer Selain Perang, di Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 74, Pegangsaan, Menteng Jakarta Pusat, Senin (3/10/2016). (Baca juga: 10 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia)
Al Araf menyebut selama ini kontrol yang dilakukan Presiden belum maksimal. Dia mencontohkan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang menurutnya harus berjalan sesuai fungsi.
"Problemnya kontrol oleh Presiden belum secara utuh. Harusnya ada undang-undang tentang perbantuan. Jadi punya indikator dari OMSP tersebut," tuturnya.
(dam)