Budi Waseso Ungkap Kendala Pengusutan Testimoni Freddy Budiman
A
A
A
JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) masih mendalami pernyataan atau testimoni gembong narkotika, Freddy Budiman yang diungkapkan kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar.
Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso mengakui menghadapi kendala dalam membuktikan testimoni Freddy. Kesulitan itu terjadi karena Freddy telah meninggal.
"Kan susah kita mau tanya yang bersangkutan, masak kita harus bangunkan lagi, tidak mungkin. Itu suatu kendala," ujar Budi Waseso di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Meski begitu, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri yang biasa disapa Buwas itu terus melakukan investigasi internal untuk mencari barang bukti dan fakta-fakta.
Dia menegaskan akan terus bekerja sama dengan Polri dan TNI untuk menggali informasi.
Menurut dia, BNN, Polri dan TNI akan mengedepankan fakta hukum dalam mengungkap testimoni tersebut.
"Kita juga aparat penegak hukum, (bekerja) berdasarkan fakta dan bukti yang kita dapatkan, kalau tidak ada fakta, bagaimana bisa kita buktikan," ungkapnya.
Seperti diketahui, Haris Azhar mengungkapkan Freddy pernah mengaku memberikan uang kepada oknum pejabat Polri, BNN dan bekerja sama dengan oknum TNI dalam menjalankan bisnis narkotikanya.
Menurut Haris Freddy mengungkapkan itu saat bertemu dengannya di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, 2014 silam.
Pengakuan Haris diungkap di media sosial beberapa jam sebelum Freddy dieksekusi mati pada 29 Juli. (Baca juga: Diusut, Curhat Freddy Budiman Beri Rp90 M kepada Pejabat Polri)
Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso mengakui menghadapi kendala dalam membuktikan testimoni Freddy. Kesulitan itu terjadi karena Freddy telah meninggal.
"Kan susah kita mau tanya yang bersangkutan, masak kita harus bangunkan lagi, tidak mungkin. Itu suatu kendala," ujar Budi Waseso di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Meski begitu, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri yang biasa disapa Buwas itu terus melakukan investigasi internal untuk mencari barang bukti dan fakta-fakta.
Dia menegaskan akan terus bekerja sama dengan Polri dan TNI untuk menggali informasi.
Menurut dia, BNN, Polri dan TNI akan mengedepankan fakta hukum dalam mengungkap testimoni tersebut.
"Kita juga aparat penegak hukum, (bekerja) berdasarkan fakta dan bukti yang kita dapatkan, kalau tidak ada fakta, bagaimana bisa kita buktikan," ungkapnya.
Seperti diketahui, Haris Azhar mengungkapkan Freddy pernah mengaku memberikan uang kepada oknum pejabat Polri, BNN dan bekerja sama dengan oknum TNI dalam menjalankan bisnis narkotikanya.
Menurut Haris Freddy mengungkapkan itu saat bertemu dengannya di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, 2014 silam.
Pengakuan Haris diungkap di media sosial beberapa jam sebelum Freddy dieksekusi mati pada 29 Juli. (Baca juga: Diusut, Curhat Freddy Budiman Beri Rp90 M kepada Pejabat Polri)
(dam)