Intelijen Dinilai Lemah Atas Serangan Bom di Medan

Senin, 29 Agustus 2016 - 16:08 WIB
Intelijen Dinilai Lemah Atas Serangan Bom di Medan
Intelijen Dinilai Lemah Atas Serangan Bom di Medan
A A A
JAKARTA - Intelijen dinilai lemah atas percobaan serangan bom bunuh diri di Gereja Santo Yosef yang terjadi kemarin. Anggota Komisi I DPR Achmad Dimyati Natakusumah‎ pun menyayangkan serangan bom bunuh diri itu bisa terjadi.

‎"‎Kita harusnya early warning system, peringatan dini sebelum terjadi, makanya intelijen harus bergerak, dan ini lah kelemahan intelijen," ujar Dimyati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2016).

Dikatakan Dimyati, jumlah intelijen saat ini tidak sedikit. di setiap kesatuan pun memiliki intelijen.‎ "Oleh sebab itu saya selaku pengawas tim intelijen dari keseluruhan, saya melihat banyak kelemahan di intelijen kita," tuturnya.

Dia menilai, perangkat yang dimiliki intelijen di Tanah Air lemah dibandingkan dengan negara Amerika Serikat dan Singapura.‎ "Masa orang mau terbang saja di wilayah kita saja masa Singapura yang berikan lisensi," ungkap politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.

Maka itu menurut dia, teknologi pengawasan yang dimiliki intelijen saat ini perlu diperkuat.‎ "Harusnya bisa mudah terdeteksi orang mau bawa bom, kelemahan kita masih gunakan man power bukan teknologi power," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6870 seconds (0.1#10.140)