HT: Saya Ingin Indonesia Maju!
A
A
A
KEDIRI - CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo memberikan kuliah umum di Universitas Kadiri, Kediri, Jawa Timur, Rabu 10 Agustus 2016.
Di hadapan para mahasiswa, pria yang biasa disapa HT ini juga menjelaskan alasannya terjun ke dunia politik. "Di saat masih produktif, belum terlalu tua, saya ingin sumbangkan apa yang bisa saya berikan kepada negara," kata HT.
Pernyataan itu diungkapkan HT menjawab pertanyaan mahasiswa yang meminta alasannya mendirikan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). “Saya ingin Indonesia maju,” ujar HT.
Dia mengungkapkan, hampir 71 tahun merdeka negara ini tak kunjung maju. Indonesia baru mencapai 30% dari batas minimum pendapatan per kapita negara maju sebesar USD12.000. Saat ini, pendapatan per kapita Indonesia baru sekitar USD3.600.
Menurut dia, kesenjangan sosial menjadi salah satu penyebab Indonesia sulit maju. Tidak hanya kesenjangan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga pembangunan daerah.
“Saya ingin adik-adik tahu, kita ini sudah merdeka 71 tahun tapi masih begini. Ini karena kesenjangan sosial," kata HT.
Saat ini, lanjut HT, konsentrasi pola pembangunan baru terpusat di kota-kota besar. Banyak daerah yang belum tersentuh. Padahal Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota. "Yang terbangun hanya Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan kota-kota besar lainnya,” katanya.
Pria asal Jawa Timur itu menambahkan, Indonesia terlalu cepat menerapkan pasar bebas. Padahal, sambung dia, mayoritas masyarakat belum siap secara kesejahteraan dan pendidikan sehingga memperlebar kesenjangan sosial.
"Membangun harus ada keberpihakan kepada masyarakat menengah bawah," ucap HT.
Agar bisa naik kelas, kata dia, masyarakat menengah bawah membutuhkan perlakuan khusus seperti kemudahan akses dana murah, pelatihan keterampilan dan proteksi.
Bila masyarakat naik kelas, kata dia, penopang ekonomi Indonesia lebih banyak dan negara ini lebih cepat maju. "Kesejahteraan harus bisa dinikmati semua rakyat. Kita punya kewajiban membangun Indonesia," tutur HT.
Di hadapan para mahasiswa, pria yang biasa disapa HT ini juga menjelaskan alasannya terjun ke dunia politik. "Di saat masih produktif, belum terlalu tua, saya ingin sumbangkan apa yang bisa saya berikan kepada negara," kata HT.
Pernyataan itu diungkapkan HT menjawab pertanyaan mahasiswa yang meminta alasannya mendirikan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). “Saya ingin Indonesia maju,” ujar HT.
Dia mengungkapkan, hampir 71 tahun merdeka negara ini tak kunjung maju. Indonesia baru mencapai 30% dari batas minimum pendapatan per kapita negara maju sebesar USD12.000. Saat ini, pendapatan per kapita Indonesia baru sekitar USD3.600.
Menurut dia, kesenjangan sosial menjadi salah satu penyebab Indonesia sulit maju. Tidak hanya kesenjangan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga pembangunan daerah.
“Saya ingin adik-adik tahu, kita ini sudah merdeka 71 tahun tapi masih begini. Ini karena kesenjangan sosial," kata HT.
Saat ini, lanjut HT, konsentrasi pola pembangunan baru terpusat di kota-kota besar. Banyak daerah yang belum tersentuh. Padahal Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota. "Yang terbangun hanya Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan kota-kota besar lainnya,” katanya.
Pria asal Jawa Timur itu menambahkan, Indonesia terlalu cepat menerapkan pasar bebas. Padahal, sambung dia, mayoritas masyarakat belum siap secara kesejahteraan dan pendidikan sehingga memperlebar kesenjangan sosial.
"Membangun harus ada keberpihakan kepada masyarakat menengah bawah," ucap HT.
Agar bisa naik kelas, kata dia, masyarakat menengah bawah membutuhkan perlakuan khusus seperti kemudahan akses dana murah, pelatihan keterampilan dan proteksi.
Bila masyarakat naik kelas, kata dia, penopang ekonomi Indonesia lebih banyak dan negara ini lebih cepat maju. "Kesejahteraan harus bisa dinikmati semua rakyat. Kita punya kewajiban membangun Indonesia," tutur HT.
(dam)