10 WNI Disandera, Pemerintah Janji Tak Beri Uang Tebusan
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Filipina terus berupaya membebaskan 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Bahkan, Presiden Filipina pernah menyampaikan komitmennya kepada Pemerintah Indonesia untuk membebaskan warganya yang disandera itu.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengakui, hingga sekarang Pemerintah Filipina belum membuahkan hasil dalam upaya pembebasan tersebut.
"Persiden Duterte sejak awal berikan komitmen tinggi dan berupaya smaksimal mungkin untuk bebasnya sandera tersebut," ujar Retno di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/8/2016).
Menurutnya, Pemerintah Indonesia dan Filipina berjanji untuk bersikap tegas terhadap kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Salah satunya, tidak memberi uang tebusan dalam proses pembebasan terhadap 10 WNI yang disandera. (Baca: 10 WNI yang Disandera Kelompok Abu Sayyaf Kelelahan)
"Kalau Pemerintah Indonesia sudah jelas pasti policy adalah no ransume policy," ucapnya.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengakui, hingga sekarang Pemerintah Filipina belum membuahkan hasil dalam upaya pembebasan tersebut.
"Persiden Duterte sejak awal berikan komitmen tinggi dan berupaya smaksimal mungkin untuk bebasnya sandera tersebut," ujar Retno di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/8/2016).
Menurutnya, Pemerintah Indonesia dan Filipina berjanji untuk bersikap tegas terhadap kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Salah satunya, tidak memberi uang tebusan dalam proses pembebasan terhadap 10 WNI yang disandera. (Baca: 10 WNI yang Disandera Kelompok Abu Sayyaf Kelelahan)
"Kalau Pemerintah Indonesia sudah jelas pasti policy adalah no ransume policy," ucapnya.
(kur)