Diselimuti Kasus HAM, Kontras Kritik Wiranto Jadi Menteri

Rabu, 27 Juli 2016 - 16:34 WIB
Diselimuti Kasus HAM,...
Diselimuti Kasus HAM, Kontras Kritik Wiranto Jadi Menteri
A A A
JAKARTA - Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) memprotes langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Ketua Umum Partai Hanura Wiranto sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) dalam perombakan (reshuffle) kabinet jilid II.

"Pernyataan Presiden Jokowi di tahun 2014 yang menyatakan bahwa figur ketua umum partai politik tidak boleh merangkap menjadi menteri, seharusnya adalah filter sederhana yang tidak bisa menempatkan Wiranto dalam jajaran menteri," kata Koordinator Kontras Haris Azhar melalui keterangan tertulis, Rabu (27/7/2016).

Lebih lanjut Haris mengatakan, penunjukan Wiranto sebagai menteri bertentangan dengan semangat penegakan HAM di Indonesia. Pasalnya, Wiranto disebut berada di deret depan nama-nama yang harus bertanggung jawab atas sejumlah praktik pelanggaran HAM berat sebagaimana yang telah disebutkan dalam sejumlah laporan Komnas HAM.

Wiranto pun disebut bertanggung jawab dalam Peristiwa penyerangan 27 Juli Tragedi Trisakti, Mei 1998, Semanggi I dan II, penculikan dan penghilangan aktivis prodemokrasi 1997/1998, Biak Berdarah.

(Baca: Respons Hanura Terkait Wiranto Jabat Menko Polhukam)

Nama Wiranto lanjut Haris, juga disebut-sebut di dalam sebuah laporan khusus setebal 92 halaman yang dikeluarkan oleh Badan PBB di bawah mandat Serious Crimes Unit. Berdasarkan catatan di atas, Kontras mempertanyakan motif dan pertimbangan presiden mengangkat Wiranto menjabat posisi menteri strategis Kabinet Kerja.

"Soliditas tidak akan terbangun di atas figur-figur rapuh yang seiring waktu harus mempertanggungjawabkan tindakannya, ketika dia masih menjabat posisi-posisi penting di Republik. Konsep retailer cenderung menguat. Nampaknya yang solid adalah elite," tegas Haris.

Dalam keterangannya, Kontras juga meminta dukungan publik untuk bersolidaritas kepada korban dan keluarga korban pelanggaran HAM untuk semangat dalam membangun strategi dan siasat agar negara bertanggung jawab terhadap korban pelanggaran HAM.
(maf)
Berita Terkait
Jokowi Lantik Dua Menteri...
Jokowi Lantik Dua Menteri dan Tiga Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju
Kris Tjantra : Jika...
Kris Tjantra : Jika Terjadi Reshuffle, Ahok Layak Jadi Menteri
Dialektika Demokrasi...
Dialektika Demokrasi Bahas Peta Parlemen Isu Reshuffle Kabinet Jokowi
Presiden Jokowi Lantik...
Presiden Jokowi Lantik 4 Pejabat Negara
Reshuffle Kabinet, Presiden...
Reshuffle Kabinet, Presiden Lantik 2 Menteri 1 Kepala Lembaga
5 Kali Reshuffle Kabinet,...
5 Kali Reshuffle Kabinet, 4 Kali Dilakukan Jokowi pada Hari Rabu
Berita Terkini
833.000 Orang Tinggalkan...
833.000 Orang Tinggalkan Pulau Jawa Menuju Sumatera selama Mudik Lebaran 2025
13 menit yang lalu
Kabar Duka, Ketua DPP...
Kabar Duka, Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono Meninggal Dunia
39 menit yang lalu
Kemenko Polkam Pastikan...
Kemenko Polkam Pastikan Keamanan Destinasi Wisata Ancol saat Libur Lebaran
44 menit yang lalu
Prabowo Salat Id di...
Prabowo Salat Id di Masjid Istiqlal, Kendaraan Rantis hingga Paspampres Disiagakan
2 jam yang lalu
Jelang Lebaran, Serambi...
Jelang Lebaran, Serambi My Pertamina Bagi-bagi THR untuk Anak-anak
2 jam yang lalu
H-1 Lebaran, Arus Lalin...
H-1 Lebaran, Arus Lalin di Tol Cipali dan Pantura Cirebon Ramai Lancar
4 jam yang lalu
Infografis
Gunung Berapi Bawah...
Gunung Berapi Bawah Laut Jadi Ancaman AS setelah Kebakaran Hutan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved