Uang Tebusan Diduga Pemicu Terulangnya Penyanderaan WNI
A
A
A
JAKARTA - Uang tebusan yang diduga dibayar dalam upaya pembebasan sebelumnya dianggap sebagai pemicu terulangnya penyanderaan warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok militan bersenjata Abu Sayyaf. DPR prihatin atas terulangnya penyanderaan WNI oleh kelompok militan bersenjata Abu Sayyaf.
Terlebih, kasus penyanderaan itu telah terjadi empat kali dalam kurun waktu dua bulan belakangan. "Itu (tebusan) salah satu pemicu. Ini memang jadi pemicu," ujar Anggota Komisi I DPR Mayor Jenderal TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/7/2016).
Namun, dia tidak mengetahui apakah pembebasan sandera WNI sebelumnya dari kelompok Abu Sayyaf dengan uang tebusan. "Saya tidak tahu yang kemarin bayar atau tidak. Ini sudah empat kali penculikan, 26 maret, 16 April, pertengahan Juni, dan Juli. Dalam kurun waktu dua bulan," jelasnya.
Menurut dia, pelaku penyanderaan WNI itu terbilang nekat. "Itu posisi tempat penculikan itu, daerah pencarian ikan nelayan, dekat Lahat Datu, Sabah, dekat teluk. Daerah paling tinggi tingkat keamanannya, tapi bisa menyelundup," ungkapnya
Sekadar diketahui, tiga WNI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) diculik oleh kelompok bersenjata di Lahad Datu, Malaysia belum lama ini. Diduga, penculik adalah kelompok militan bersenjata Abu Sayyaf.
Terlebih, kasus penyanderaan itu telah terjadi empat kali dalam kurun waktu dua bulan belakangan. "Itu (tebusan) salah satu pemicu. Ini memang jadi pemicu," ujar Anggota Komisi I DPR Mayor Jenderal TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/7/2016).
Namun, dia tidak mengetahui apakah pembebasan sandera WNI sebelumnya dari kelompok Abu Sayyaf dengan uang tebusan. "Saya tidak tahu yang kemarin bayar atau tidak. Ini sudah empat kali penculikan, 26 maret, 16 April, pertengahan Juni, dan Juli. Dalam kurun waktu dua bulan," jelasnya.
Menurut dia, pelaku penyanderaan WNI itu terbilang nekat. "Itu posisi tempat penculikan itu, daerah pencarian ikan nelayan, dekat Lahat Datu, Sabah, dekat teluk. Daerah paling tinggi tingkat keamanannya, tapi bisa menyelundup," ungkapnya
Sekadar diketahui, tiga WNI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) diculik oleh kelompok bersenjata di Lahad Datu, Malaysia belum lama ini. Diduga, penculik adalah kelompok militan bersenjata Abu Sayyaf.
(kri)