Makna Mudik Lebaran bagi Ketua Umum Partai Golkar

Senin, 04 Juli 2016 - 22:11 WIB
Makna Mudik Lebaran bagi Ketua Umum Partai Golkar
Makna Mudik Lebaran bagi Ketua Umum Partai Golkar
A A A
JAKARTA - Hari ini diperkirakan jadi puncak arus mudik Lebaran karena bertepatan dengan waktu cuti bersama seluruh karyawan swasta atau pegawai negeri dalam perayaan Idul Fitri 1413 H.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengucapkan, selamat jalan bagi para pemudik yang telah meninggalkan Jakarta menuju ke kampung halaman sejak akhir pekan lalu, untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama saudara, teman dan keluarga besar.

Bagi Novanto, mudik Lebaran bukan hanya menjadi ritual tahunan umat Islam di Indonesia, namun sudah menjadi tradisi bahkan budaya yang memang harus dijaga dan dilestarikan.

"Mudik seyogyanya jangan hanya dimaknai sebagai ajang pulang kampung bagi para perantau yang mencari nafkah di sejumlah kota besar di Indonesia, tapi esensi mudik begitu luas dan bisa dimaknai dari berbagai segi seperti sebagai ajang silaturahmi, kemanusian, gotong royong, dan ekonomi," ujar Novanto melalui keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Senin (4/7/2016).

Novanto menuturkan, melihat esensi gotong royong dalam kesempatan mudik Lebaran kali ini. Dia mengaku melihat banyak pemudik termasuk beberapa kader Partai Golkar, yang mengajak serta teman-temannya meski bukan saudara kandung namun berdekatan dengan kampung halamannya untuk mudik bersama.

Sementara itu, warga yang beragama lain, bersedia menjaga atau mengawasi rumah dan harta benda yang ditinggalkan oleh pemudik, dengan bantuan petugas Polri dan TNI, serta aparatur keamanan lainnya.

"Hal ini membuktikan bahwasannya mudik mampu membangkitkan semangat dan rasa persaudaraan, persatuan, gotong royong dan solidaritas atau peduli terhadap sesama, untuk bersama-sama meraih hari kemenangan."

"Tak hanya semangat gotong royong, perekonomian masyarakat dan daerah-daerah yang dilalui pemudik juga akan menggeliat," imbuhnya.

Sejalan dengan hingar bingar mudik, Novanto menilai pemerintah sudah optimal menyediakan sarana dan prasarana bagi para pemudik, seperti membuka ruas tol baru, membuat jalur alternatif hingga menjaga keamanan dan kenyamanan pemudik, meski kemacetan tetap terjadi karena meningkatnya volume mudik tahun 2016 ini.

"Saya sangat mengapresiasi petugas Polri dan TNI serta beberapa institusi atau organisasi lainnya seperti Pramuka yang rela dan sigap 24 jam mengatur arus lalu lintas di ruas-ruas jalan yang dilalui oleh pemudik, termasuk menjaga lingkungan dan keamanan rumah dan harta benda yang tinggalkan selama mudik," tutup Novanto.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7586 seconds (0.1#10.140)