Komjen Tito Karnavian Biasa Bayar Zakat di Kampung
A
A
A
JAKARTA - Calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian salah satu pejabat negara yang tahun ini ikut menyerahkan kewajiban membayar zakat di Kompleks Istana Negara kepada Badan Zakat Nasional (Baznas).
Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini, biasanya membayar zakat di kampung halamannya di Palembang. Dia membayar zakat mal (harta) dan zakat penghasilan ke masjid di kampungnya.
"Kadang beri langsung ke tetangga, kebetulan saya orang kampung, banyak warga tetangga yang belum mampu," kata Tito di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (30/6/2016).
Tito mengatakan, tahun ini dirinya ikut menyerahkan zakatnya di Istana bersama pejabat negara lainnya. Dia mengaku membayar zakat penghasilan. Adapun untuk zakat fitrah memilih tetap akan menyerahkan di kampung halamannya.
Jenderal bintang tiga yang bakal dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Kapolri usai HUT Bhayangkara ini menilai, tradisi membayar zakat di Istana Negara sebagai hal yang positif.
"Saya kira positif, tinggal di sini kita percayakan sepenuhnya untuk diberikan kepada yang berhak," tutur mantan Komandan Densus 88 antiteror Mabes Polri ini.
Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini, biasanya membayar zakat di kampung halamannya di Palembang. Dia membayar zakat mal (harta) dan zakat penghasilan ke masjid di kampungnya.
"Kadang beri langsung ke tetangga, kebetulan saya orang kampung, banyak warga tetangga yang belum mampu," kata Tito di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (30/6/2016).
Tito mengatakan, tahun ini dirinya ikut menyerahkan zakatnya di Istana bersama pejabat negara lainnya. Dia mengaku membayar zakat penghasilan. Adapun untuk zakat fitrah memilih tetap akan menyerahkan di kampung halamannya.
Jenderal bintang tiga yang bakal dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Kapolri usai HUT Bhayangkara ini menilai, tradisi membayar zakat di Istana Negara sebagai hal yang positif.
"Saya kira positif, tinggal di sini kita percayakan sepenuhnya untuk diberikan kepada yang berhak," tutur mantan Komandan Densus 88 antiteror Mabes Polri ini.
(maf)