Fadli Zon: Saya Tahu Persis Kerjanya Hasan Nasbi
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku mengetahui betul sosok pendiri lembaga survei Cyrus Network sekaligus konsultan politik, Hasan Nasbi. Sebab, Fadli mengenal Hasan Nasbi sejak pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta tahun 2012 silam.
Bahkan, dia mengaku yang mengenalkan Hasan Nasbi ke Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 silam.
"Jadi, saya tahu persis kerjanya, jadi relawan-relawan, jadi tidak terlalu relawan, memang digaji, dibayar dan sebagainya," ujar Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Secara personal, Fadli mengaku tidak memiliki masalah dengan Hasan Nasbi. Fadli juga mengaku bahwa Hasan Nasib merupakan adik kelasnya saat kuliah di Universitas Indonesia (UI).
"Tapi cara kerjanya, saya tahu, karena saya dulu yang ikut mendorong sebagai tim (Jokowi-Ahok)," tutur wakil ketua umum Partai Gerindra ini.
Hal demikian dikatakan Fadli menanggapi dugaan aliran dana dari pengembang proyek reklamasi Teluk Jakarta ke kelompok relawan Teman Ahok sebesar Rp30 miliar.
Adapun informasi dugaan aliran dana itu diterima Anggota Komisi III DPR Junimart Girsang dan disampaikannya ke jajaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat rapat bersama pada Rabu 15 Juni 2016.
Informasi yang didapat Junimart, dana itu diberikan melalui lembaga survei sekaligus konsultan politik Cyrus Network dan Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Sunny Tanuwidjaja.
Bahkan, dia mengaku yang mengenalkan Hasan Nasbi ke Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 silam.
"Jadi, saya tahu persis kerjanya, jadi relawan-relawan, jadi tidak terlalu relawan, memang digaji, dibayar dan sebagainya," ujar Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Secara personal, Fadli mengaku tidak memiliki masalah dengan Hasan Nasbi. Fadli juga mengaku bahwa Hasan Nasib merupakan adik kelasnya saat kuliah di Universitas Indonesia (UI).
"Tapi cara kerjanya, saya tahu, karena saya dulu yang ikut mendorong sebagai tim (Jokowi-Ahok)," tutur wakil ketua umum Partai Gerindra ini.
Hal demikian dikatakan Fadli menanggapi dugaan aliran dana dari pengembang proyek reklamasi Teluk Jakarta ke kelompok relawan Teman Ahok sebesar Rp30 miliar.
Adapun informasi dugaan aliran dana itu diterima Anggota Komisi III DPR Junimart Girsang dan disampaikannya ke jajaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat rapat bersama pada Rabu 15 Juni 2016.
Informasi yang didapat Junimart, dana itu diberikan melalui lembaga survei sekaligus konsultan politik Cyrus Network dan Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Sunny Tanuwidjaja.
(kri)