Ekspedisi NKRI 2017 Sasar Merauke
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono menegaskan, Ekspedisi NKRI akan terus berlanjut guna menggali potensi kekayaan yang dimiliki Indonesia.
"Pemerintah masih memandang perlu kegiatan ini. Ke depan Ekspedisi NKRI 2017 koridor Papua Selatan yakni Merauke. Apalagi, pemerintah masih mengapreasi kegiatan ini dan membutuhkan data untuk diteliti," ujarnya saat menutup Ekspedisi NKRI 2016 Koridor Papua Barat, di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Jumat (3/6).
Menurut Mulyono, pelaksanaan Ekspedisi NKRI 2016 yang diamanatkan kepada Kopassus berjalan dengan aman dan lancar. Meski diakui, dalam prosesnya ada kendala dan hambatan yang dialami peserta. Namun, hal itu bisa diatasi dengan baik.
Mantan Pangkostrad ini berharap hasil temuan ini dapat dimanfaatkan oleh akademisi, mahasiswa, prajurit, pemerintah daerah, pemerintah pusat dan kementerian/lembaga terkait.
"Harapan kita, hasil ekspedisi dengan cukup banyak temuan ini tidak berhenti begitu saja. Tapi hasil ini mau dibikin apa, potensi hutan, bidang kelautan, dan sebagainya. Ke depan ini jadi PR bagi kementerian terkait untuk mengelola potensi ini dengan baik," ucapnya.
Seperti diketahui, Ekspedisi NKRI Papua Barat ini merupakan Ekspedisi NKRI ke-6, setelah Ekspedisi Bukit Barisan 2011, Ekspedisi Khatulistiwa 2012, Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013, Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara 2014, serta Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara 2015, yang mengusung tema "Peduli dan Lestarikan Alam Indonesia".
"Kopassus ditunjuk sebagai penyelenggara Ekspedisi NKRI melibatkan 1.193 orang dari berbagai komponen bangsa, baik TNI/Polri, akademisi, kementerian dan lembaga, mahasiswa dari 54 Universitas seluruh Indonesia," katanya.
Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat dilakukan di delapan titik, yakni Subkorwil 1 Tambrauw, Kabupaten Tambrauw, Subkorwil 2 Sorong Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat, Subkorwil 3 Sorong SelatanKabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Maybrat, Subkorwil 4 Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Pegunungan Arfak.
"Sedangkan untuk Subkorwil 5 Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Subkorwil 6 Wondama, Kabupaten Teluk Wondama, Subkorwil 7 Fakfak, Kabupaten Fakfak, Subkorwil 8 Kaimana, Kabupaten Kaimana," ujarnya.
Adapun hasil dari Ekspedisi NKRI 2016 Koridor Papua Barat ini di antaranya, penjelajahan yang mencapai target jarak yaitu 2.724 kilometer dengan mendapatkan 386 data temuan, flora fauna sebanyak 3.611 spesies terdiri dari flora 1.582 spesies dan fauna 2.029 spesies.
Untuk kehutanan sebanyak 811 data temuan daerah yang mengalami kerusakan. Selain itu, geologi 783 data temuan, potensi bencana 457 data temuan, sosial budaya 2.535 data temuan.
"Pemerintah masih memandang perlu kegiatan ini. Ke depan Ekspedisi NKRI 2017 koridor Papua Selatan yakni Merauke. Apalagi, pemerintah masih mengapreasi kegiatan ini dan membutuhkan data untuk diteliti," ujarnya saat menutup Ekspedisi NKRI 2016 Koridor Papua Barat, di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Jumat (3/6).
Menurut Mulyono, pelaksanaan Ekspedisi NKRI 2016 yang diamanatkan kepada Kopassus berjalan dengan aman dan lancar. Meski diakui, dalam prosesnya ada kendala dan hambatan yang dialami peserta. Namun, hal itu bisa diatasi dengan baik.
Mantan Pangkostrad ini berharap hasil temuan ini dapat dimanfaatkan oleh akademisi, mahasiswa, prajurit, pemerintah daerah, pemerintah pusat dan kementerian/lembaga terkait.
"Harapan kita, hasil ekspedisi dengan cukup banyak temuan ini tidak berhenti begitu saja. Tapi hasil ini mau dibikin apa, potensi hutan, bidang kelautan, dan sebagainya. Ke depan ini jadi PR bagi kementerian terkait untuk mengelola potensi ini dengan baik," ucapnya.
Seperti diketahui, Ekspedisi NKRI Papua Barat ini merupakan Ekspedisi NKRI ke-6, setelah Ekspedisi Bukit Barisan 2011, Ekspedisi Khatulistiwa 2012, Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013, Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara 2014, serta Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara 2015, yang mengusung tema "Peduli dan Lestarikan Alam Indonesia".
"Kopassus ditunjuk sebagai penyelenggara Ekspedisi NKRI melibatkan 1.193 orang dari berbagai komponen bangsa, baik TNI/Polri, akademisi, kementerian dan lembaga, mahasiswa dari 54 Universitas seluruh Indonesia," katanya.
Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat dilakukan di delapan titik, yakni Subkorwil 1 Tambrauw, Kabupaten Tambrauw, Subkorwil 2 Sorong Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat, Subkorwil 3 Sorong SelatanKabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Maybrat, Subkorwil 4 Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Pegunungan Arfak.
"Sedangkan untuk Subkorwil 5 Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Subkorwil 6 Wondama, Kabupaten Teluk Wondama, Subkorwil 7 Fakfak, Kabupaten Fakfak, Subkorwil 8 Kaimana, Kabupaten Kaimana," ujarnya.
Adapun hasil dari Ekspedisi NKRI 2016 Koridor Papua Barat ini di antaranya, penjelajahan yang mencapai target jarak yaitu 2.724 kilometer dengan mendapatkan 386 data temuan, flora fauna sebanyak 3.611 spesies terdiri dari flora 1.582 spesies dan fauna 2.029 spesies.
Untuk kehutanan sebanyak 811 data temuan daerah yang mengalami kerusakan. Selain itu, geologi 783 data temuan, potensi bencana 457 data temuan, sosial budaya 2.535 data temuan.
(kri)