1 Juni Keputusan Monumental Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Generasi muda bangsa Indonesia harus mendapatkan pengetahuan sejarah yang benar dan objektif tentang proses perumusan dan pembentukan Pancasila sebagai dasar negara oleh para pendiri bangsa. Maka itu, peringatan Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni menjadi makna yang sangat penting.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Alumni GMNI, Ahmad Basarah mengatakan, Pancasila adalah dasar dan ideologi negara Indonesia yang harus diketahui asal-usulnya oleh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi agar kelestarian Pancasila terus terjaga, dikawal dan diamalkan dalam kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan kita.
"Dalam perspektif historis, untuk pertama kalinya Pancasila dipidatokan Soekarno, anggota resmi sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 sebagai jawaban atas pertanyaan Ketua Sidang BPUPKI, K.R.T Radjiman Wedyodiningrat tentang apakah dasar negara Indonesia jika merdeka kelak," ujar Basarah dalam siaran persnya, Rabu (1/6/2016).
Dia menjelaskan, Pancasila kemudian dibahas oleh Panitia Sembilan yang menghasilkan rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945. Dia menambahkan, melalui proses yang dialogis, akhirnya Pancasila mencapai rumusan akhir pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
"Sejak saat itulah Pancasila resmi menjadi dasar negara Indonesia merdeka hingga saat ini," jelas Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di MPR itu. (Baca: Alasan Jokowi Jadikan Hari Lahir Pancasila Libur Nasional)
Sekarang, kata dia, setelah 71 tahun kelahiran Pancasila tanggal 1 Juni 1945 dan menjelang peringatan 71 tahun kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia, akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dan menandatangani keputusan presiden (Keppres) yang menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila.
"Keputusan presiden tersebut tentunya melengkapi Keputusan Presiden Nomor 18 tahun 2008 yang telah menetapkan tanggal 18 Agustus 1945 sebagai Hari Konstitusi," ucapnya.
Menurutnya, keputusan Jokowi tersebut menjadi sebuah keputusan bersejarah dan monumental bagi upaya bangsa Indonesia mengembalikan roh dan jiwa Pancasila sebagai ideologi bangsa.
"Selanjutnya yang harus kita lakukan bersama sebagai sebuah bangsa yang besar adalah terus mengawal, mengamankan dan mengamalkan Pancasila secara nyata sehingga dia menjadi ideologi yang bekerja di tengah-tengah masyarakatnya," tandasnya.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Alumni GMNI, Ahmad Basarah mengatakan, Pancasila adalah dasar dan ideologi negara Indonesia yang harus diketahui asal-usulnya oleh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi agar kelestarian Pancasila terus terjaga, dikawal dan diamalkan dalam kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan kita.
"Dalam perspektif historis, untuk pertama kalinya Pancasila dipidatokan Soekarno, anggota resmi sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 sebagai jawaban atas pertanyaan Ketua Sidang BPUPKI, K.R.T Radjiman Wedyodiningrat tentang apakah dasar negara Indonesia jika merdeka kelak," ujar Basarah dalam siaran persnya, Rabu (1/6/2016).
Dia menjelaskan, Pancasila kemudian dibahas oleh Panitia Sembilan yang menghasilkan rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945. Dia menambahkan, melalui proses yang dialogis, akhirnya Pancasila mencapai rumusan akhir pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
"Sejak saat itulah Pancasila resmi menjadi dasar negara Indonesia merdeka hingga saat ini," jelas Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di MPR itu. (Baca: Alasan Jokowi Jadikan Hari Lahir Pancasila Libur Nasional)
Sekarang, kata dia, setelah 71 tahun kelahiran Pancasila tanggal 1 Juni 1945 dan menjelang peringatan 71 tahun kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia, akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dan menandatangani keputusan presiden (Keppres) yang menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila.
"Keputusan presiden tersebut tentunya melengkapi Keputusan Presiden Nomor 18 tahun 2008 yang telah menetapkan tanggal 18 Agustus 1945 sebagai Hari Konstitusi," ucapnya.
Menurutnya, keputusan Jokowi tersebut menjadi sebuah keputusan bersejarah dan monumental bagi upaya bangsa Indonesia mengembalikan roh dan jiwa Pancasila sebagai ideologi bangsa.
"Selanjutnya yang harus kita lakukan bersama sebagai sebuah bangsa yang besar adalah terus mengawal, mengamankan dan mengamalkan Pancasila secara nyata sehingga dia menjadi ideologi yang bekerja di tengah-tengah masyarakatnya," tandasnya.
(kur)