Eva Sundari: Kebiri Bisa Bikin Predator Bunuh Diri

Jum'at, 27 Mei 2016 - 18:31 WIB
Eva Sundari: Kebiri...
Eva Sundari: Kebiri Bisa Bikin Predator Bunuh Diri
A A A
JAKARTA - Hukuman kebiri diyakini bisa membuat pelaku kejahatan seksual terhadap anak (Predator) depresi lalu bunuh diri.‎ Selain itu, hukuman kebiri itu juga dianggap bisa membuat predator anak menjadi psikopat.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari berpendapat, hukuman kebiri memiliki efek kurang baik.‎ "Kebiri itu bisa jadi psikopat, bisa jadi depresi terus bunuh diri,‎" ujar Eva Kusuma di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (27/5/2016).

Dia memberikan contoh seorang pemecah sandi pada Perang Dunia II, Alan Turing yang bunuh diri setelah menjalani hukuman kebiri di Inggris tahun 1952, karena berlaku homoseksual.‎ "Kayak Alan Turing si penemu sandi Jerman, sehingga sekutu menang itu kan Alan Turing. Tapi karena dia gay dikebiri, bunuh diri," imbuhnya.

Maka itu, dia berpendapat, hukuman kebiri ‎tidak efektif membuat jera pelaku kejahatan seksual terhadap anak.‎ "Karena kan kalau kita melihat yang satu nanti dikebiri, sementara potensial predator yang lain diapain?" ucapnya.

Namun, Eva sepakat dengan adanya pemberatan hukuman bagi predator anak, sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.‎

"Aku setuju pemberatan, mungkin 100 tahun lah, tapi jangan sampai kemudian melakukan hal-hal yang menjadi kuasa Tuhan," ucapnya.

Dia juga yakin bahwa Fraksi PDIP akan menerima Perppu Perlindungan Anak itu untuk dijadikan sebagai undang-undang.‎ "Karena itu sudah putusan presiden, apalagi Pak Menkumham menjelaskan bahwa semua pro dan kontra, plus dan minus sudah disajikan dan itu adalah pilihan terbaik saat ini," pungkasnya.
(kri)
Berita Terkait
PKB Soroti Perlindungan...
PKB Soroti Perlindungan dan Kasus Penculikan Anak
Muhaimin Iskandar Tandatangani...
Muhaimin Iskandar Tandatangani Petisi Perlindungan Anak
Gandeng Yacita, ChildFund...
Gandeng Yacita, ChildFund International di Indonesia Gelar Pertemuan Perlindungan Anak Nasional 2024
Diskusi Empat Pilar...
Diskusi Empat Pilar : Mendorong Keberpihakan Negara dalam Perlindungan Anak
Komdigi Undang Platform...
Komdigi Undang Platform Media Sosial Susun Regulasi Perlindungan Anak di Ruang Digital, Ini Langkahnya!
Soal Produk Bebas BPA,...
Soal Produk Bebas BPA, Komnas PA Desak Badan POM Buat Aturan
Berita Terkini
Kecam Dokter Pemerkosa...
Kecam Dokter Pemerkosa 3 Wanita di RSHH Bandung, Kemenham Minta Kemenkes Evaluasi Pendidikan Kedokteran
17 menit yang lalu
9 Daerah Gelar Pilkada...
9 Daerah Gelar Pilkada Ulang, Wamendagri Ajak Para Pihak Terima Hasil Penghitungan Suara
1 jam yang lalu
Bertemu Presiden Mesir,...
Bertemu Presiden Mesir, Prabowo Bahas Geopolitik hingga Isu Strategis
2 jam yang lalu
Polemik Gus Fuad Plered,...
Polemik Gus Fuad Plered, Ketua MUI: Stop Penghinaan Berbau Sara, Jangan Saling Benci
4 jam yang lalu
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Antusias Sambut Presiden Prabowo di Kairo, Titip Sejumlah Harapan
4 jam yang lalu
Hymne Kopassus Ternyata...
Hymne Kopassus Ternyata Ciptaan Titiek Puspa, Liriknya Membakar Semangat Prajurit
4 jam yang lalu
Infografis
Tarif Trump Bikin Harta...
Tarif Trump Bikin Harta Orang Terkaya Dunia Susut Rp3.400 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved