Cicak Buaya Tak Terjadi Diera Badrodin Haiti

Minggu, 22 Mei 2016 - 20:04 WIB
Cicak Buaya Tak Terjadi Diera Badrodin Haiti
Cicak Buaya Tak Terjadi Diera Badrodin Haiti
A A A
JAKARTA - Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) membeberkan beberapa alasannya kepemimpinan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti diperpanjang. Salah satunya adalah kepemimpinan Badrodin telah terbukti menunjukkan hubungan sinergitas yang baik dengan lembaga penegak hukum lainnya, baik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Tengok saja, kasus cicak buaya atau kegaduhan antar lembaga terbukti kan tidak terjadi di era kepemimpinan Badrodin Haiti," tegas Sekjen Presidium Jari 98 Arwandi dalam keterangan pers, Minggu (22/5/2016).

Alasan selanjutnya, kata dia, prestasi duet kepemimpinan Badrodin dan Budi Gunawan terbilang menonjol dalam menggawangi korps Bhayangkara. Mulai dari penanggulangan teroris, pemberantasan narkoba, bahkan suasana kamtibmas pun relatif bagus.

"Operasi Tinombala membekuk kelompok Santoso di Poso yang melibatkan pasukan Polri dan TNI pun berjalan dengan baik. Ya saya yakin dalam waktu dekat akan dituntaskan. Juga pengamanan May Day juga berjalan kondusif," katanya.

Alasan ketiga, sambung Arwandi, jelang Pemilihan Kepala Daerah 2017 yang bakal memanas, duet Badrodin dan Budi Gunawan tersebut dinilai bisa melakukan pencegahan agar situasi negara tetap kondusif.

"Dinamika politik akan terus berkembang, dan masalah akan menjadi kompleks. Bahkan unjuk rasa akan semakin banyak. Kami yakin Badrodin dan BG lah bisa netralisir masalah Pilkada itu dengan baik," ucapnya.

Alasan terakhir, sambung Arwandi, keputusan wacana perpanjangan masa jabatan Kapolri semua kembali pada hak preogratif Presiden Jokowi. Oleh karena itu, ia mengingatkan pihak-pihak yang melakukan kontra tidak menekan-menekan Presiden karena itu adalah hak penuh Presiden. Kata dia, lebih baik pihak yang dianggap sewot itu ikut mempersiapkan diri sebagai Capresi 2019 agar paham tentang hak preogratif Presiden.

"Syukur-syukur bisa menang maka dengan demikian barulah yang sewot itu mengerti tentang hak preogratif Presiden," jelasnya.

Maka itu, dia akan menyerahkan alasan itu kepada Presiden Jokowi. Karena, dia yakin, orang nomor satu di Indonesia ini tidak mudah untuk diintervensi.

"Presiden Jokowi adalah sosok yang cerdas dan tak suka ditekan atas nama publik. Kami optimis, atas nama dan kepentingan bangsa dan negara, duet maut Badrodin dan BG mampu berangus para markus yang memanfaatkan kedekatan dengan para petinggi di Mabes Polri," tandasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3522 seconds (0.1#10.140)