Penghitungan Suara Usai, Setya Novanto Unggul dengan 277 Suara
Selasa, 17 Mei 2016 - 07:34 WIB

Penghitungan Suara Usai, Setya Novanto Unggul dengan 277 Suara
A
A
A
BALI - Agenda penghitungan suara hasil voting pemilihan calon ketua umum Partai Golkar telah usai. Calon ketua umum Golkar nomor urut 2, Setya Novanto unggul dengan perolehan 277 suara.
Sementara itu di urutan kedua ada Ade Komarudin dengan 173 suara, Aziz Syamsuddin 48 suara, Syahrul Yasin Limpo 27 suara, Airlangga Hartato 14 suara, Mahyudin 1 suara, Indra Bambang Utoyo dan Priyo Budi Santoso masing-masing 1 suara.
Dengan perolehan tersebut, Calon Ketua Umum Ade Komarudin dan Setya Novanto telah memenuhi 30% suara untuk menjadi calon ketua umum Golkar.
"Pak Ade dan Novanto memenuhi persyaratan 30% untuk maju ke pemilihan selanjutnya," ujar ketua sidang Munaslub Nurdin Halid di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa (17/5/2016).
Dengan adanya dua calon yang memenuhi 30% minimal suara sebagai syarat menjadi caketum Golkar, Nurdin mempersilakan kepada dua orang caketum untuk melakukan musyawarah mufakat, apakah pemilihan putaran kedua perlu dilakukan.
"Karena azaz Partai Golkar adalah musyawrah mufakat, maka kami persilakan Pak Ade dan Pak Novanto melakukan masyawarah. Semoga hati keduanya terketuk dan legowo untuk masa depan Golkar," kata Nurdin.
Sementara itu di urutan kedua ada Ade Komarudin dengan 173 suara, Aziz Syamsuddin 48 suara, Syahrul Yasin Limpo 27 suara, Airlangga Hartato 14 suara, Mahyudin 1 suara, Indra Bambang Utoyo dan Priyo Budi Santoso masing-masing 1 suara.
Dengan perolehan tersebut, Calon Ketua Umum Ade Komarudin dan Setya Novanto telah memenuhi 30% suara untuk menjadi calon ketua umum Golkar.
"Pak Ade dan Novanto memenuhi persyaratan 30% untuk maju ke pemilihan selanjutnya," ujar ketua sidang Munaslub Nurdin Halid di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa (17/5/2016).
Dengan adanya dua calon yang memenuhi 30% minimal suara sebagai syarat menjadi caketum Golkar, Nurdin mempersilakan kepada dua orang caketum untuk melakukan musyawarah mufakat, apakah pemilihan putaran kedua perlu dilakukan.
"Karena azaz Partai Golkar adalah musyawrah mufakat, maka kami persilakan Pak Ade dan Pak Novanto melakukan masyawarah. Semoga hati keduanya terketuk dan legowo untuk masa depan Golkar," kata Nurdin.
(kri)