Bagikan Mawar, Yellow Forum Sebarkan Pesan Damai di Munaslub Golkar
A
A
A
BALI - Suasana ricuh dan aroma politik uang yang mewarnai gelaran musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar mendadak reda dengan aktivitas bagi-bagi bunga mawar oleh anak-anak muda yang tergabung dalam Yellow Forum for Young Leader (YFYL).
Juru Bicara YFYL Fanny Fatwati Putri mengatakan, kegiatan bagi-bagi bunga mawar kepada peserta Munaslub dilakukan untuk menyampaikan pesan damai agar jalannya forum tertinggi Partai Golkar ini berlangsung tanpa ada gesekan.
"Mawar itu simbol cinta dan damai. Kami berharap Munaslub berlangsung damai," ujar Fanny di arena Munaslub, Nusa Dua, Bali, Senin (16/5/2016).
Sejumlah elite Golkar pun menerima langsung bunga mawar yang diberikan para kader YFYL ini. Di antaranya yakni Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical), Caketum Golkar Airlangga Hartato dan Mahyudin.
"Mereka merespons positif kegiatan anak-anak muda Golkar ini," kata Fanny.
Melalui kegiatan ini, Fanny berpesan kepada seluruh kader Golkar dan pemilik suara untuk tetap menjaga persatuan di tubuh Golkar. Rivalitas antar pendukung caketum hendaknya bisa selesai saat ketua umum yang baru nanti sudah terpilih.
"Belajar dari pengalaman satu setengah tahun konflik, kami ingin Munaslub ini benar-benar demokratis, rekonsiliatif dan bersih dari politik uang," ucapnya.
Juru Bicara YFYL Fanny Fatwati Putri mengatakan, kegiatan bagi-bagi bunga mawar kepada peserta Munaslub dilakukan untuk menyampaikan pesan damai agar jalannya forum tertinggi Partai Golkar ini berlangsung tanpa ada gesekan.
"Mawar itu simbol cinta dan damai. Kami berharap Munaslub berlangsung damai," ujar Fanny di arena Munaslub, Nusa Dua, Bali, Senin (16/5/2016).
Sejumlah elite Golkar pun menerima langsung bunga mawar yang diberikan para kader YFYL ini. Di antaranya yakni Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical), Caketum Golkar Airlangga Hartato dan Mahyudin.
"Mereka merespons positif kegiatan anak-anak muda Golkar ini," kata Fanny.
Melalui kegiatan ini, Fanny berpesan kepada seluruh kader Golkar dan pemilik suara untuk tetap menjaga persatuan di tubuh Golkar. Rivalitas antar pendukung caketum hendaknya bisa selesai saat ketua umum yang baru nanti sudah terpilih.
"Belajar dari pengalaman satu setengah tahun konflik, kami ingin Munaslub ini benar-benar demokratis, rekonsiliatif dan bersih dari politik uang," ucapnya.
(kri)