Bambang Soesatyo: Ada Apa dengan Komite Etik Munaslub Golkar?
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai Komite Etik Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar tidak memahami aturan yang ditetapkan Panitia Pengarah (Steering Commitee).
Adapun aturan itu mengenai larangan pertemuan menjelang pemilihan ketua umum Golkar.
"Komite Etik tidak mengerti aturan yang ditetapkan panitia Pengarah. Di Bab X Pasal 10 jelas mengatakan bahwa larangan untuk bertemu pemilik suara juga berlaku bagi tim sukses," kata Bambang melalui keterangan tertulisnya, Kamis (12/5/2016).
Dia menyebut, pertemuan di hotel dan pada sebuah turnamen juga merupakan pelanggaran."Pertemuan Ritz Carlton dan turnamen golf yang dihadiri oleh tim sukses caketum jelas-jelas melanggar aturan etik," kata Bambang.
Menurut dia, seolah-olah Ketua Komite Etik Fadel Muhammad dan Wakil Ketua Komite Etik Lawrence Siburian tidak mengerti aturan itu. "Bagaimana seorang Fadel Muhammad dan Lawrence Siburian sebagai Komite Etik tidak tahu aturan terkait larangan itu," tandasnya.
Bambang mengatakan, pertemuan yang dilakukan calon ketua umum Golkar Ade Komarudin dengan pimpinan DPD I Golkar Kalimantan Barat di Grand Melia merupakan hal yang tidak direncanakan.
"Sedangkan pertemuan yang tidak sengaja di Hotel Grand Melia dianggap melanggar aturan, sedangkan pertemuan yang sudah direncanakan seperti pertemuan di Ritz Charlton dan turnamen golf yang direncanakan sebelumnya dianggap tidak melanggar. Ada apa dengan Komite Etik?" tutur Ketua Komisi III DPR itu. (Baca juga: Komite Etik Usut Pertemuan Ade Komarudin-Petinggi DPD Golkar)
Sekadar informasi, para pengurus DPD I Partai Golkar menggelar pertemuan tertutup di Hotel Ritz Carlton, Senin 9 Mei 2016. Namun pihak DPD I Golkar membantah pertemuan itu terkait dukung mendukung caketum.
Selain itu suasana menjelang Munaslub Golkar juga diwarnai polemik mengenai maksud di balik acara turnamen golf yang digelar kader Golkar pada akhir pekan lalu. Empat mobil mewah disediakan untuk pemenang acara tersebut.
Adapun aturan itu mengenai larangan pertemuan menjelang pemilihan ketua umum Golkar.
"Komite Etik tidak mengerti aturan yang ditetapkan panitia Pengarah. Di Bab X Pasal 10 jelas mengatakan bahwa larangan untuk bertemu pemilik suara juga berlaku bagi tim sukses," kata Bambang melalui keterangan tertulisnya, Kamis (12/5/2016).
Dia menyebut, pertemuan di hotel dan pada sebuah turnamen juga merupakan pelanggaran."Pertemuan Ritz Carlton dan turnamen golf yang dihadiri oleh tim sukses caketum jelas-jelas melanggar aturan etik," kata Bambang.
Menurut dia, seolah-olah Ketua Komite Etik Fadel Muhammad dan Wakil Ketua Komite Etik Lawrence Siburian tidak mengerti aturan itu. "Bagaimana seorang Fadel Muhammad dan Lawrence Siburian sebagai Komite Etik tidak tahu aturan terkait larangan itu," tandasnya.
Bambang mengatakan, pertemuan yang dilakukan calon ketua umum Golkar Ade Komarudin dengan pimpinan DPD I Golkar Kalimantan Barat di Grand Melia merupakan hal yang tidak direncanakan.
"Sedangkan pertemuan yang tidak sengaja di Hotel Grand Melia dianggap melanggar aturan, sedangkan pertemuan yang sudah direncanakan seperti pertemuan di Ritz Charlton dan turnamen golf yang direncanakan sebelumnya dianggap tidak melanggar. Ada apa dengan Komite Etik?" tutur Ketua Komisi III DPR itu. (Baca juga: Komite Etik Usut Pertemuan Ade Komarudin-Petinggi DPD Golkar)
Sekadar informasi, para pengurus DPD I Partai Golkar menggelar pertemuan tertutup di Hotel Ritz Carlton, Senin 9 Mei 2016. Namun pihak DPD I Golkar membantah pertemuan itu terkait dukung mendukung caketum.
Selain itu suasana menjelang Munaslub Golkar juga diwarnai polemik mengenai maksud di balik acara turnamen golf yang digelar kader Golkar pada akhir pekan lalu. Empat mobil mewah disediakan untuk pemenang acara tersebut.
(dam)