Ketum Baru Golkar Harus Bisa Lepas dari Kultur Orde Baru
A
A
A
JAKARTA - Calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berjanji akan menjadikan ikon Orde Baru yang juga Presiden RI kedua Soeharto menjadi pahlawan nasional jika terpilih menjadi ketua umum. Untuk memuluskan langkahnya, Airlangga ziarah ke makam Soeharto di Solo.
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit mengatakan, untuk menjadikan Golkar kembali berjaya, maka Airlangga tidak boleh lagi menonjolkan kultur Orde Baru dalam partai berlambang pohon beringin tersebut. Apalagi, lanjutnya, Golkar saat ini tengah 'merapat' ke pemerintahan Jokowi-JK.
“Akan jadi kesalahan besar jika Airlangga menonjolkan kultur orde baru dalam perebutan kursi ketua umum Golkar,” kata Arbi Sanit melalui rilis yang diterima Sindonews, Selasa (10/5/2016).
Menurutnya, masyarakat masih trauma dengan era Orde Baru. Karena itu, dia yakin, masyarakat pasti akan menolak semua kultur dan tokoh yang mencirikan jaman tersebut.
“Kultur dan cara-cara Orde Baru sudah tidak bisa diterapkan di Indonesia,” ucapnya.
Dia pun menyarankan agar Presiden Jokowi agar tidak mendukung calon dengan nuansa Orde Baru karena akan berdampak negatif pada citra dan nawacitanya. “Sebaiknya presiden jangan dukung,” pungkasnya.
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit mengatakan, untuk menjadikan Golkar kembali berjaya, maka Airlangga tidak boleh lagi menonjolkan kultur Orde Baru dalam partai berlambang pohon beringin tersebut. Apalagi, lanjutnya, Golkar saat ini tengah 'merapat' ke pemerintahan Jokowi-JK.
“Akan jadi kesalahan besar jika Airlangga menonjolkan kultur orde baru dalam perebutan kursi ketua umum Golkar,” kata Arbi Sanit melalui rilis yang diterima Sindonews, Selasa (10/5/2016).
Menurutnya, masyarakat masih trauma dengan era Orde Baru. Karena itu, dia yakin, masyarakat pasti akan menolak semua kultur dan tokoh yang mencirikan jaman tersebut.
“Kultur dan cara-cara Orde Baru sudah tidak bisa diterapkan di Indonesia,” ucapnya.
Dia pun menyarankan agar Presiden Jokowi agar tidak mendukung calon dengan nuansa Orde Baru karena akan berdampak negatif pada citra dan nawacitanya. “Sebaiknya presiden jangan dukung,” pungkasnya.
(kri)