Reaksi Jokowi Terkait Tudingan Dukung Setnov Jadi Ketum Golkar
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan berkomentar banyak terkait tudingan dirinya mendukung Setya Novanto sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) mendatang.
Menurut Jokowi, untuk menjawab hal itu sudah cukup disampaikan para bawahannya. "Sudah dijawab oleh Pak Johan (Johan Budi, Juru Bicara Presiden)," kata Jokowi usai memimpin sidang kabinet paripurna, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Jokowi pun merasa tidak terganggu tentang kabar miring dirinya mendukung Setya Novanto. Bahkan, meski 'dicatut' namanya, Jokowi mengaku tidak marah kepada pria yang akrab disapa Setnov itu.
"Masa saya pernah marah sih," ucap Jokowi disambut tawa wartawan.
Sebelumnya, politikus Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut ada sinyal dari Istana untuk mendukung Setya Novanto sebagai Ketum Golkar. Sinyal itu diungkapkan Doli berasal dari pernyataan salah seorang menteri.
"Sinyal dari Istana itu ada, salah satu menteri sudah menyebut Setya Novanto," kata Doli usai menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk 'Jalan Panjang Rekonsiliasi Golkar, di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu 8 Mei 2016.
Menurut Jokowi, untuk menjawab hal itu sudah cukup disampaikan para bawahannya. "Sudah dijawab oleh Pak Johan (Johan Budi, Juru Bicara Presiden)," kata Jokowi usai memimpin sidang kabinet paripurna, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Jokowi pun merasa tidak terganggu tentang kabar miring dirinya mendukung Setya Novanto. Bahkan, meski 'dicatut' namanya, Jokowi mengaku tidak marah kepada pria yang akrab disapa Setnov itu.
"Masa saya pernah marah sih," ucap Jokowi disambut tawa wartawan.
Sebelumnya, politikus Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut ada sinyal dari Istana untuk mendukung Setya Novanto sebagai Ketum Golkar. Sinyal itu diungkapkan Doli berasal dari pernyataan salah seorang menteri.
"Sinyal dari Istana itu ada, salah satu menteri sudah menyebut Setya Novanto," kata Doli usai menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk 'Jalan Panjang Rekonsiliasi Golkar, di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu 8 Mei 2016.
(maf)