Diduga Ada yang Khawatir Aziz Maju Bursa Pencalonan Ketum Golkar

Kamis, 28 April 2016 - 17:19 WIB
Diduga Ada yang Khawatir...
Diduga Ada yang Khawatir Aziz Maju Bursa Pencalonan Ketum Golkar
A A A
JAKARTA - Persaingan Munaslub Partai Golkar yang akan berlangsung 23 Mei mendatang mulai sengit. Pendukung salah satu bakal calon Ketua Umum (Ketum) Golkar Aziz Syamsuddin mengaku sudah mulai mendapat teror dan ancaman.

Menurut Chief Executive Officer (CEO) Panggung Indonesia Ichwanudin Siregar, apa yang disampaikan pendukung Aziz itu sebagai bentuk kekhawatiran pesaing terhadap menguatnya dukungan Aziz di munaslub.

“Itu jelas sebagai bentuk kekhawatiran dari kubu yang merasa tersaingi. Ada yang mulai resah dan takut dengan kekuatan Aziz yang akan memenangi pemilihan nanti,” ungkap Ichwanudin dalam siaran pers, di Jakarta, Kamis (28/4/2016).

Ichwanudin menegaskan, sejak awal pihaknya sudah memprediksi Aziz sebagai kuda hitam yang patut diperhitungkan sebagai pemimpin Golkar masa depan.

“Dia (Aziz) calon yang paling muda dari kandidat lainnya. Tapi muda yang bagaimana? Aziz adalah generasi emas Partai Golkar. Dia diterima semua lapisan Golkar," katanya.

"Di tingkat elite, Aziz dikenal luwes dan hormat dengan senior. Di tingkat anak muda, jangan ditanya lagi. Aziz pernah memimpin Ketum KNPI, Ketua Komisi III DPR dan kini menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Golkar DPR,” imbuhnya.

Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Golkar Muntazir Hamid menyebutkan, ada beberapa DPD I Golkar yang mulai gencar mengintimidasi dan menggiring DPD II untuk memilih Aziz Syamsuddin.

“Ancamannya kalau para pengurus DPD II tidak mau menuruti kemauannya, maka karier politiknya akan diganjal. Misalnya DPD I tidak akan memberikan izin kepada DPD II untuk mencalonkan diri sebagai bupati atau wali kota,” ungkapnya.

Muntazir meminta para pengurus Golkar tingkat II tidak usah takut terhadap intimidasi yang dilakukan oleh pimpinan DPD Golkar tingkat I agar menjauhi Aziz. Muntazir juga mengimbau agar Pimpinan DPD I tidak memaksakan kehendak kepada DPD II.

“Kita berharap teman-teman DPD II tidak takut menghadapi ancaman yang mengebiri demokrasi di Golkar. Kita juga memohon agar Pak Aburizal Bakrie membendung pemaksaan-pemaksaan yang membunuh demokrasi ini," tuturnya.

"Saya hanya menyampaikan apa yang terjadi apa adanya. Soal siapa yang curhat dan DPD I mana yang tebar ancaman, belum saatnya kita buka,” tegas Muntazir.

Seorang pendukung Aziz yang enggan disebutkan namanya juga menuturkan, dirinya mulai kerap menerima sms (pesan singkat) dari nomor yang tidak jelas.

“Intinya pesan itu mengancam-ancam segala. Bahkan sampai akan membunuh,” ungkapnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7491 seconds (0.1#10.140)