Siswono Anggap Airlangga Hartarto Layak Pimpin Golkar
A
A
A
JAKARTA - Jabatan Ketua Umum Partai Golkar mendatang harus diduduki oleh figur yang memiliki gagasan baru membangun partai dan bangsa ini ke depan.
Sebab, tantangan partai berlambang pohon beringin itu ke depan sangat berat. Akibat konflik yang berkepanjangan, Partai Golkar berada di titik nadir atau terendah.
Politikus senior Partai Golkar Siswono Yudo Husodo menilai figur tersebut ada pada diri Airlangga Hartarto. Selain memiliki kapasitas, kemampuan serta masih muda, Airlangga dianggap figur yang bersih.
"Golkar ke depan harus dipimpin orang-orang bersih, saya melihat Airlangga yang pas memimpin Golkar, nama lain misalnya Bambang Indra Utomo," ujar Siswono di Jakarta, Jumat 22 April 2016.
Dia berpendapat, Partai Golkar sulit bangkit jika ketua umum berikutnya figur bermasalah. "Beban yang dipikul partai saat ini sangat berat. Kalau dipimpin orang bermasalah bisa tambah parah. Maka orang bersih dan punya visi diharapkan memimpin Golkar ke depan," tuturnya.
Mantan Menteri Perumahan Rakyat di era Orde Baru ini berharap Musyawarah Nasional pertengahan Mei mendatang bisa berjalan secara demokratis, transparan dan harus dijauhkan dari praktik politik uang. Hal demikian dianggap sangat penting untuk mengembalikan citra Partai Golkar.
"Kita harus memulai tradisi baru tanpa uang. Kita harus bangun Golkar baru," katanya.
Sebab, tantangan partai berlambang pohon beringin itu ke depan sangat berat. Akibat konflik yang berkepanjangan, Partai Golkar berada di titik nadir atau terendah.
Politikus senior Partai Golkar Siswono Yudo Husodo menilai figur tersebut ada pada diri Airlangga Hartarto. Selain memiliki kapasitas, kemampuan serta masih muda, Airlangga dianggap figur yang bersih.
"Golkar ke depan harus dipimpin orang-orang bersih, saya melihat Airlangga yang pas memimpin Golkar, nama lain misalnya Bambang Indra Utomo," ujar Siswono di Jakarta, Jumat 22 April 2016.
Dia berpendapat, Partai Golkar sulit bangkit jika ketua umum berikutnya figur bermasalah. "Beban yang dipikul partai saat ini sangat berat. Kalau dipimpin orang bermasalah bisa tambah parah. Maka orang bersih dan punya visi diharapkan memimpin Golkar ke depan," tuturnya.
Mantan Menteri Perumahan Rakyat di era Orde Baru ini berharap Musyawarah Nasional pertengahan Mei mendatang bisa berjalan secara demokratis, transparan dan harus dijauhkan dari praktik politik uang. Hal demikian dianggap sangat penting untuk mengembalikan citra Partai Golkar.
"Kita harus memulai tradisi baru tanpa uang. Kita harus bangun Golkar baru," katanya.
(dam)