Kejaksaan Agung Kesulitan Tangkap Buronan di Luar Negeri
A
A
A
JAKARTA - Jaksa Agung HM Prasetyo mengaku kesulitan menangkap sejumlah buronan yang melarikan diri ke luar negeri, karena tidak memiliki cukup banyak kerja sama ekstradisi di beberapa daerah.
“Ya namanya manusia ya mereka ke mana-mana. Apalagi ada yang berada di daerah yang belum mempunyai ekstradisi dengan kita (Indonesia),” kata Prasetyo di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (18/4/2016).
Walaupun begitu, tetap pengejaran terhadap para buronan terus digalangkan. Pasalnya para buronan tersebut telah divonis bersalah dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Berapapun jumlahnya kita berusaha memulangkan mereka, ketika mereka divonis bersalah dan dipidana semuanya harus dilaksanakan,” ujar Prasetyo.
Menurut Prasetyo, saat ini buronan yang melarikan diri ke luar negeri walaupun tidak mencapai belasan hanya mampu ditemukan tempatnya saja tidak dapat dengan mudah menangkapnya.
“Masalahnya ditangkap diasing itu kan sulit,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi mengenai keberadaan para buronan, Prasetyo tidak dapat meamastikan karena terpecah-pecah ada di mana-mana “Intinya di mana mereka ada kepentingan, di sanalah mereka. Sama kayak dengan (BLBI yang ditangkap lupa namanya) katanya punya pabrik di China,” ujarnya.
“Ya namanya manusia ya mereka ke mana-mana. Apalagi ada yang berada di daerah yang belum mempunyai ekstradisi dengan kita (Indonesia),” kata Prasetyo di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (18/4/2016).
Walaupun begitu, tetap pengejaran terhadap para buronan terus digalangkan. Pasalnya para buronan tersebut telah divonis bersalah dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Berapapun jumlahnya kita berusaha memulangkan mereka, ketika mereka divonis bersalah dan dipidana semuanya harus dilaksanakan,” ujar Prasetyo.
Menurut Prasetyo, saat ini buronan yang melarikan diri ke luar negeri walaupun tidak mencapai belasan hanya mampu ditemukan tempatnya saja tidak dapat dengan mudah menangkapnya.
“Masalahnya ditangkap diasing itu kan sulit,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi mengenai keberadaan para buronan, Prasetyo tidak dapat meamastikan karena terpecah-pecah ada di mana-mana “Intinya di mana mereka ada kepentingan, di sanalah mereka. Sama kayak dengan (BLBI yang ditangkap lupa namanya) katanya punya pabrik di China,” ujarnya.
(maf)