Alasan Hajriyanto Dukung Priyo Jadi Calon Ketum Golkar
A
A
A
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari mendukung Priyo Budi Santoso sebagai calon Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 17 Mei 2016 mendatang.
Diketahui, di beberapa penyelenggaraan munas, Hajriyanto memilih netral tidak berpihak ke kandidat manapun. Bahkan, Hajriyanto beberapa kali masuk di struktur Steering Committee (SC) Munas Partai Golkar.
"Kepribadian saya di Golkar selalu mengambil posisi netral, dalam setiap munas saya selalu menjadi bagian dari Steering Committee. Sehingga harus netral dan tidak berpihak, tapi untuk Munaslub Golkar 2016 tentu tidak baik kalau selamanya saya mengambil posisi netral," kata Hajriyanto di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (14/4/2016).
Priyo diyakininya mampu mengurus Partai Golkar secara maksimal atau full time, karena Priyo kini tidak memiliki jabatan apapun di DPR. Dikatakan Hajriyanto, Priyo juga bukan kandidat yang secara tiba-tiba maju di pemilihan Ketua Umum Partai Golkar.
Priyo kata dia, sudah berani maju sebagai calon ketua umum sejak Munas Bali yang lalu. "Jadi bukan belakangan ini saja. Saudara Priyo juga merupakan kandidat yang otentik di mata saya," tuturnya.
Selain itu, Priyo dinilainya sebagai calon yang relatif muda. Umur Priyo saat ini 50 tahun. Lebih lanjut dia mengatakan, situasi pertarungan politik ke depan akan kompetitif, maka diperlukan energi baru yang segar dalam kepemimpinan Golkar.
"Selain itu saudara Priyo ini tokoh muda Golkar yang relatif bersih, secara legal formal dia belum pernah tersangkut dalam sebuah kasus korupsi, belum pernah menjadi tersangka dan terdakwa serta belum pernah menjadi saksi dalam suatu kasus," ucapnya.
Hajriyanto akan bertindak sebagai Ketua Dewan Pengarah Tim Sukses Priyo Budi Santoso dengan terlibat aktif dalam proses pencalonan. "Kami meyakini kerja politik yang sabar dan tekun akan mengantarkan saudara Priyo menjadi Ketua Umum Golkar," pungkasnya.
Diketahui, di beberapa penyelenggaraan munas, Hajriyanto memilih netral tidak berpihak ke kandidat manapun. Bahkan, Hajriyanto beberapa kali masuk di struktur Steering Committee (SC) Munas Partai Golkar.
"Kepribadian saya di Golkar selalu mengambil posisi netral, dalam setiap munas saya selalu menjadi bagian dari Steering Committee. Sehingga harus netral dan tidak berpihak, tapi untuk Munaslub Golkar 2016 tentu tidak baik kalau selamanya saya mengambil posisi netral," kata Hajriyanto di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (14/4/2016).
Priyo diyakininya mampu mengurus Partai Golkar secara maksimal atau full time, karena Priyo kini tidak memiliki jabatan apapun di DPR. Dikatakan Hajriyanto, Priyo juga bukan kandidat yang secara tiba-tiba maju di pemilihan Ketua Umum Partai Golkar.
Priyo kata dia, sudah berani maju sebagai calon ketua umum sejak Munas Bali yang lalu. "Jadi bukan belakangan ini saja. Saudara Priyo juga merupakan kandidat yang otentik di mata saya," tuturnya.
Selain itu, Priyo dinilainya sebagai calon yang relatif muda. Umur Priyo saat ini 50 tahun. Lebih lanjut dia mengatakan, situasi pertarungan politik ke depan akan kompetitif, maka diperlukan energi baru yang segar dalam kepemimpinan Golkar.
"Selain itu saudara Priyo ini tokoh muda Golkar yang relatif bersih, secara legal formal dia belum pernah tersangkut dalam sebuah kasus korupsi, belum pernah menjadi tersangka dan terdakwa serta belum pernah menjadi saksi dalam suatu kasus," ucapnya.
Hajriyanto akan bertindak sebagai Ketua Dewan Pengarah Tim Sukses Priyo Budi Santoso dengan terlibat aktif dalam proses pencalonan. "Kami meyakini kerja politik yang sabar dan tekun akan mengantarkan saudara Priyo menjadi Ketua Umum Golkar," pungkasnya.
(maf)