Tito Karnavian Minta Personel BNPT Ditambah Plus Kantor
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meminta penambahan personel dan dibangunnya gedung sebagai kantornya. Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian mengungkapkan, saat ini jumlah personel BNPT sebanyak 192 orang.
Dikatakannya, BNPT tidak memiliki cabang di tiap daerah seperti institusi lainnya. "Sehingga perlu penambahan 148 orang," kata Tito dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menuturkan, ‎sampai saat ini BNPT tidak memiliki gedung permanen di Jakarta. "Adanya di Sentul, Bogor, tapi itu untuk tempat pelatihan dan pusat deradikalisasi, bukan kantor utama," ujarnya.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan salah satu indikasi kemampuan Tito Karnavian dalam mengatasi persoalan terorisme, karena dia pernah menjabat sebagai Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
"Saya pikir cukup mumpuni, karena Pak Tito memang sudah cukup berpengalaman dalam menangani kasus-kasus terorisme," ungkap Badrodin di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 16 Maret 2016.
Badrodin menambahkan, indikasi lainnya Tito Karnavian akan berhasil menakhodai BNPT karena dianggap menguasai jaringan teroris di Indonesia, sehingga mempermudah untuk menangani persoalan terorisme di Indonesia.
"Karena ke depan tantangan terhadap terorisme, radikalisme, akan semakin banyak," tukasnya.
Dikatakannya, BNPT tidak memiliki cabang di tiap daerah seperti institusi lainnya. "Sehingga perlu penambahan 148 orang," kata Tito dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menuturkan, ‎sampai saat ini BNPT tidak memiliki gedung permanen di Jakarta. "Adanya di Sentul, Bogor, tapi itu untuk tempat pelatihan dan pusat deradikalisasi, bukan kantor utama," ujarnya.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan salah satu indikasi kemampuan Tito Karnavian dalam mengatasi persoalan terorisme, karena dia pernah menjabat sebagai Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
"Saya pikir cukup mumpuni, karena Pak Tito memang sudah cukup berpengalaman dalam menangani kasus-kasus terorisme," ungkap Badrodin di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 16 Maret 2016.
Badrodin menambahkan, indikasi lainnya Tito Karnavian akan berhasil menakhodai BNPT karena dianggap menguasai jaringan teroris di Indonesia, sehingga mempermudah untuk menangani persoalan terorisme di Indonesia.
"Karena ke depan tantangan terhadap terorisme, radikalisme, akan semakin banyak," tukasnya.
(maf)