Ahok Anggap Sunny Widjaja Sudah Seperti Teman
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menganggap Sunny Tanuwidjaja sudah seperti teman.
Ahok mengaku telah mengenal Sunny sejak tahun 2009. Sunny telah mengamati perjalanan politiknya untuk kepentingan disertasi.
"Dia mau bikin tesis, lama-lama dia kayak teman saja, kan dia datang, kita enggak bayar dia gaji kok. Aku sih bilang dia lebih cenderung kayak teman," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (7/4/2016). (Baca juga: Ahok Akui Kenal Sunny Tahun 2009)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mencegah Sunny Tanuwidjaja dalam kapasitas Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta ke luar negeri. Pencegahan itu terkait penyidikan kasus dugaan suap terkait Rancangan Peraturan Daerah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Zonasi dan Pulau-Pulau Kecil dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta. (Baca juga: KPK Cegah Staf Khusus Ahok ke Luar Negeri)
Ahok berharap KPK memanggil Sunny agar persoalan lebih jelas. "Aku pikir KPK kalau untuk supaya lebih jelas nanti terserah waktunya saja, panggil atau bagaimana," katanya.
Dia mengaku telah menghubungi Sunny setelah mendengar kabar terkait pencegahan ke luar negeri.
"Terakhir kontak, tadi aku kontak, nonton televisi dia belum balas WA (WhatsApp) saya. Kemarin saya sudah bilang sama dia. Eh lu kemana lu dicari wartawan lu, ditanya-tanyain wartawan lagi lu. Dia bilang minggu depan mau ke sini dia bilang. Minggu ini berarti, minggu ini harusnya. Tapi belum ketemu sama saya," tuturnya.
Ahok mengaku telah mengenal Sunny sejak tahun 2009. Sunny telah mengamati perjalanan politiknya untuk kepentingan disertasi.
"Dia mau bikin tesis, lama-lama dia kayak teman saja, kan dia datang, kita enggak bayar dia gaji kok. Aku sih bilang dia lebih cenderung kayak teman," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (7/4/2016). (Baca juga: Ahok Akui Kenal Sunny Tahun 2009)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mencegah Sunny Tanuwidjaja dalam kapasitas Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta ke luar negeri. Pencegahan itu terkait penyidikan kasus dugaan suap terkait Rancangan Peraturan Daerah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Zonasi dan Pulau-Pulau Kecil dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta. (Baca juga: KPK Cegah Staf Khusus Ahok ke Luar Negeri)
Ahok berharap KPK memanggil Sunny agar persoalan lebih jelas. "Aku pikir KPK kalau untuk supaya lebih jelas nanti terserah waktunya saja, panggil atau bagaimana," katanya.
Dia mengaku telah menghubungi Sunny setelah mendengar kabar terkait pencegahan ke luar negeri.
"Terakhir kontak, tadi aku kontak, nonton televisi dia belum balas WA (WhatsApp) saya. Kemarin saya sudah bilang sama dia. Eh lu kemana lu dicari wartawan lu, ditanya-tanyain wartawan lagi lu. Dia bilang minggu depan mau ke sini dia bilang. Minggu ini berarti, minggu ini harusnya. Tapi belum ketemu sama saya," tuturnya.
(dam)