Pesan Terakhir ABK Brahma 12 Sebelum Ditawan Kelompok Abu Sayyaf
A
A
A
MAKASSAR - Sebanyak 10 warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan awak kapal Brahma 12 dan Anand 12 disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina sejak Sabtu 26 Maret 2016.
Salah satu di antaranya, Rifaldi (25) warga Sulawesi Selatan yang merupakan anak buah kapal (ABK) Brahma 12. Sebelum disandera, pria yang biasa disapa Aldy sempat mengirim pesan melalui media sosial kepada bibinya, Hamsyar (47), 23 Maret 2016.
"Terakhir Aldy kirim pesan kalau sudah mau kembali berlayar, dan sempat kirim foto dia di atas kapal," ujar ibu empat anak itu.
Aldy juga menulis status di akun Facebook pribadinya dengan nama Aldy Rimba tanggal 23 Maret, pukul 21.13 Wita. "Hari terakhir HP aktif," tulis Aldy di dinding Facebooknya.
"Mungkin karena sudah mau masuk perairan Philipina dan tidak ada sinyal jadi dia tulis itu," ujar Hamsyar yang tak kuasa menahan air mata.
Aldy diketahui merupakan warga Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur. Namun sejak tamat SMA 2009 lalu, anak sulung dari tiga bersaudara itu tinggal di rumah tantenya, Hadehani (35) di Jalan Tinumbu, Lorong 132 J , Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala, Makassar.
Setelah lulus SMA, Aldy bekerja sebagai sales di pusat perbelanjaan di Kota Makassar selama hampir dua tahun. Namun merasa penghasilannya tidak cukup untuk membantu biaya orangtua di kampung, timbul niat Aldy menjadi pelaut seperti kebanyakan pemuda di Wotu.
Untuk mendukung keinginan Aldy, keluarga mengumpulkan uang hingga mencapai sekitar Rp10 juta untuk pendidikan di Balai Pendidikan Pelayaran Barombong (BPPB).
Setelah mendapatkan sertifikat pelayaran, putra Amiruddin dan Roslia itu kemudian sering ikut berlayar di kapal dengan rute Makassar-Banjarmasin.
Menurut Hamsyar, Aldy sempat pulang pada Desember lalu untuk memperpanjang lisensi pelayaran. Kemudian, dia kembali melakukan pelayaran.
"Kami berharap pemerintah bisa mengambil langkah dan membantu agar Aldy bisa kembali dengan selamat. Semoga juga tidak ada lagi korban pembajakan terakhir-mi keluarga kami," ujar Hamsyar ditemui di rumah kerabatnya.
Diketahui ketiga warga Sulsel lain yang menjadi korban pembajakan yakni Surianto (31), warga Gilireng, Kabupaten Wajo, Wawan Saputra (23) warga Jalan Ahmad Yani RT 01 Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili, Luwu Timur, dan Rinaldi (25), warga Jl Tinumbu LR 132 2/12 RT. 03/06 Makasar.
Salah satu di antaranya, Rifaldi (25) warga Sulawesi Selatan yang merupakan anak buah kapal (ABK) Brahma 12. Sebelum disandera, pria yang biasa disapa Aldy sempat mengirim pesan melalui media sosial kepada bibinya, Hamsyar (47), 23 Maret 2016.
"Terakhir Aldy kirim pesan kalau sudah mau kembali berlayar, dan sempat kirim foto dia di atas kapal," ujar ibu empat anak itu.
Aldy juga menulis status di akun Facebook pribadinya dengan nama Aldy Rimba tanggal 23 Maret, pukul 21.13 Wita. "Hari terakhir HP aktif," tulis Aldy di dinding Facebooknya.
"Mungkin karena sudah mau masuk perairan Philipina dan tidak ada sinyal jadi dia tulis itu," ujar Hamsyar yang tak kuasa menahan air mata.
Aldy diketahui merupakan warga Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur. Namun sejak tamat SMA 2009 lalu, anak sulung dari tiga bersaudara itu tinggal di rumah tantenya, Hadehani (35) di Jalan Tinumbu, Lorong 132 J , Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala, Makassar.
Setelah lulus SMA, Aldy bekerja sebagai sales di pusat perbelanjaan di Kota Makassar selama hampir dua tahun. Namun merasa penghasilannya tidak cukup untuk membantu biaya orangtua di kampung, timbul niat Aldy menjadi pelaut seperti kebanyakan pemuda di Wotu.
Untuk mendukung keinginan Aldy, keluarga mengumpulkan uang hingga mencapai sekitar Rp10 juta untuk pendidikan di Balai Pendidikan Pelayaran Barombong (BPPB).
Setelah mendapatkan sertifikat pelayaran, putra Amiruddin dan Roslia itu kemudian sering ikut berlayar di kapal dengan rute Makassar-Banjarmasin.
Menurut Hamsyar, Aldy sempat pulang pada Desember lalu untuk memperpanjang lisensi pelayaran. Kemudian, dia kembali melakukan pelayaran.
"Kami berharap pemerintah bisa mengambil langkah dan membantu agar Aldy bisa kembali dengan selamat. Semoga juga tidak ada lagi korban pembajakan terakhir-mi keluarga kami," ujar Hamsyar ditemui di rumah kerabatnya.
Diketahui ketiga warga Sulsel lain yang menjadi korban pembajakan yakni Surianto (31), warga Gilireng, Kabupaten Wajo, Wawan Saputra (23) warga Jalan Ahmad Yani RT 01 Kelurahan Puncak Indah Kecamatan Malili, Luwu Timur, dan Rinaldi (25), warga Jl Tinumbu LR 132 2/12 RT. 03/06 Makasar.
(dam)