Ani Yudhoyono Nyapres, Konvensi Partai Demokrat Tinggal Kenangan

JAKARTA - Wacana pencapresan Kristiani Yudhoyono atau Ani Yudhoyono semakin santer terdengar dan ramai dibicarakan publik, meski pemilu presiden (Pilpres) masih terbilang cukup lama.

Kehadiran istri Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi calon kandidat presiden memunculkan tanda tanya terkait tradisi konvensi Partai Demokrat yang kerap dilaksanakan menjelang hajat politik lima tahunan tersebut.

Pengamat Politik IndoStrategi, Pangi Syarwi Chaniago menilai, tradisi konvensi Partai Demokrat meniru tradisi politik yang ada di Amerika Serikat, dimana semua bakal calon diasosiasi ke dalam Partai Demokrat dan Partai Republik.

"Ya bisa fifty-fifty, tetap tradisi konvensi diteruskan, semua calon diseleksi nanti yang terkuat Ani Yudhoyono berpeluang muncul sebagai calon presiden terkuat," ujar Pangi saat dihubungi Sindonews, Jumat (18/3/2016).

Bedanya, kata Pangi, jika konvensi penjaringan Demokrat dan Republik di Amerika melibatkan partisipasi publik, Partai Demokrat yang sekarang ditukangi SBY hanya melibatkan internal partai. Bahkan disinyalir hanya terjadi di 'ring satu' Demokrat.

"Namun bukan tidak mungkin tradisi konvensi tidak lagi dilanjutkan. Demokrat sudah memutuskan bahwa Ani sebagai kuda hitam Pilpres 2019," pungkasnya.

PILIHAN:
Pengganti Puan Maharani di DPR Dilantik Hari ini

Bambang Trihatmodjo Prihatin Golkar Diatur-atur Pihak Luar