Hajriyanto Sindir Ical dan Agung seperti Amplop dan Perangko
A
A
A
JAKARTA - Semangat untuk melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar semakin kendur. Komdisi ini dinilai sebagai titik klimaks terjadinya konflik internal partai berlambang pohon beringin tersebut.
Bahkan, politikus senior Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari belakangan ini menangkap sinyal adanya keinginan internal Partai Golkar melaksanakan rekonsiliasi ketimbang melaksanakan Munas.
"Dorongan terselenggaranya Munas tidak seperti dulu. Pak Ical (Aburizal Bakrie) dan Pak Agung Laksono sekarang sudah kayak amplop dan perangkonya,"ujar Hajriyanto di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (10/3/2016).
Dia menduga kondisi ini dipengaruhi sikap kubu Agung Laksono yang sudah diakomodir dalam kepemimpinan Ical atau hasil Munas Bali yang diakui putusan Mahkamah Agung (MA).
"Saya juga dapat informasi, sekarang yang diupayakan itu pengesahan kepengurusan hasil Munas Bali. Sekjen Idrus dan Tantowi mengatakan itu," ucapnya.
Dia menambahkan, suara para bakal calon Ketua Umum Partai Golkar untuk melaksanakan Munas juga semakin meredup. "Ada penolakan Pak Nurdin Halid sebagai Ketua Steering Committee, tapi itu cuma riak-riak kecil," tandasnya.
Baca: Munas Golkar Tak Urgent Lagi Setelah Putusan MA.
Bahkan, politikus senior Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari belakangan ini menangkap sinyal adanya keinginan internal Partai Golkar melaksanakan rekonsiliasi ketimbang melaksanakan Munas.
"Dorongan terselenggaranya Munas tidak seperti dulu. Pak Ical (Aburizal Bakrie) dan Pak Agung Laksono sekarang sudah kayak amplop dan perangkonya,"ujar Hajriyanto di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (10/3/2016).
Dia menduga kondisi ini dipengaruhi sikap kubu Agung Laksono yang sudah diakomodir dalam kepemimpinan Ical atau hasil Munas Bali yang diakui putusan Mahkamah Agung (MA).
"Saya juga dapat informasi, sekarang yang diupayakan itu pengesahan kepengurusan hasil Munas Bali. Sekjen Idrus dan Tantowi mengatakan itu," ucapnya.
Dia menambahkan, suara para bakal calon Ketua Umum Partai Golkar untuk melaksanakan Munas juga semakin meredup. "Ada penolakan Pak Nurdin Halid sebagai Ketua Steering Committee, tapi itu cuma riak-riak kecil," tandasnya.
Baca: Munas Golkar Tak Urgent Lagi Setelah Putusan MA.
(kur)