Lima Poin Aspirasi DPD Golkar ke Ade Komarudin
A
A
A
JAKARTA - Penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar tak lama lagi digelar. Sejumlah bakal calon ketua umum (Caketum) pun kini terus melakukan konsolidasi.
Tak terkecuali Ade Komarudin. Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) ini terus menyerap aspirasi dari para pengurus Partai Golkar di seluruh Indonesia.
Hal itu dilakukannya dalam rangka memastikan dukungan pengurus daerah Partai Golkar atas aspirasi SOKSI memajukan Ade Komarudin sebagai Caketum di Munaslub mendatang.
Sepekan terakhir, Ade Komarudin beserta tim suksesnya mengunjungi para pengurus DPD tingkat I dan II Partai Golkar Maluku, Bali dan Jambi. Tiga daerah itu merupakan provinsi terakhir yang dikunjungi mereka.
"Diantara calon ketua umum yang muncul, mungkin Ade Komarudin merupakan calon yang terbanyak yang telah mengunjungi daerah. Paling tidak Jambi merupakan provinsi yang ke-22 yang didatangi Ade Komarudin," ujar Anggota Tim Sukses (Timses) Ade Komarudin, Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/3/2016).
Semua aspirasi ataupun masukan dari pertemuan di 22 Provinsi yang dihadiri lebih dari 300 ketua DPD II (kabupaten/kota) telah dicatat Ade. Dari hasil kunjungannya itu, ada lima aspirasi yang berkembang cukup kuat terkait pencalonan ketua umum Partai Golkar.
Pertama, para pimpinan DPD I dan II menginginkan sosok ketua umum Partai Golkar mendatang yang minim resistensi dan dapat diterima di semua faksi dan kelompok di partai itu, baik pusat maupun daerah.
Kedua, pengurus daerah menginginkan ketua umum Partai Golkar yang relatif bersih dan tidak memiliki potensi masalah hukum yang dikhawatirkan kelak akan menjadi beban partai.
Ketiga, pengurus daerah ingin ketua umum Partai Golkar merupakan figur yang dapat diterima pemerintah. Sebab dualisme kepengurusan yang berlangsung selama setahun lebih, yang membuat Partai Golkar babak belur, tidak boleh terulang kembali.
Keempat, pengurus daerah Partai Golkar tidak menginginkan Ade Komarudin mundur dari jabatan Ketua DPR karena posisi tersebut memberikan kebanggaan luar biasa bagi para kader. "Terutama kader di daerah, dan kondisi itu dianggap menguntungkan bagi upaya konsolidasi partai ke depan," kata Bamsoet yang juga sebagai Ketua Komisi III DPR ini.
Kelima, pengurus daerah Partai Golkar menginginkan sosok ketua umum yang memiliki ideologi partai yang jelas dan kepemimpinan yang kuat, serta memiliki basis massa yang jelas.
"Para ketua dan sekretaris DPD I dan II juga memberikan apresiasi karena dikunjungi secara langsung oleh Ade Komarudin dan berkomitmen akan memenuhi undangan acara Ikrar Ade Komarudin yang akan digelar 11 Maret 2016 di Yogyakarta," tutur wakil bendahara umum Partai Golkar hasil Munas Riau ini.
PILIHAN:
Kegaduhan Menteri Juga Pernah Terjadi di Era SBY
Jokowi Diminta Bijaksana Selesaikan Kegaduhan Menteri
Tak terkecuali Ade Komarudin. Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) ini terus menyerap aspirasi dari para pengurus Partai Golkar di seluruh Indonesia.
Hal itu dilakukannya dalam rangka memastikan dukungan pengurus daerah Partai Golkar atas aspirasi SOKSI memajukan Ade Komarudin sebagai Caketum di Munaslub mendatang.
Sepekan terakhir, Ade Komarudin beserta tim suksesnya mengunjungi para pengurus DPD tingkat I dan II Partai Golkar Maluku, Bali dan Jambi. Tiga daerah itu merupakan provinsi terakhir yang dikunjungi mereka.
"Diantara calon ketua umum yang muncul, mungkin Ade Komarudin merupakan calon yang terbanyak yang telah mengunjungi daerah. Paling tidak Jambi merupakan provinsi yang ke-22 yang didatangi Ade Komarudin," ujar Anggota Tim Sukses (Timses) Ade Komarudin, Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/3/2016).
Semua aspirasi ataupun masukan dari pertemuan di 22 Provinsi yang dihadiri lebih dari 300 ketua DPD II (kabupaten/kota) telah dicatat Ade. Dari hasil kunjungannya itu, ada lima aspirasi yang berkembang cukup kuat terkait pencalonan ketua umum Partai Golkar.
Pertama, para pimpinan DPD I dan II menginginkan sosok ketua umum Partai Golkar mendatang yang minim resistensi dan dapat diterima di semua faksi dan kelompok di partai itu, baik pusat maupun daerah.
Kedua, pengurus daerah menginginkan ketua umum Partai Golkar yang relatif bersih dan tidak memiliki potensi masalah hukum yang dikhawatirkan kelak akan menjadi beban partai.
Ketiga, pengurus daerah ingin ketua umum Partai Golkar merupakan figur yang dapat diterima pemerintah. Sebab dualisme kepengurusan yang berlangsung selama setahun lebih, yang membuat Partai Golkar babak belur, tidak boleh terulang kembali.
Keempat, pengurus daerah Partai Golkar tidak menginginkan Ade Komarudin mundur dari jabatan Ketua DPR karena posisi tersebut memberikan kebanggaan luar biasa bagi para kader. "Terutama kader di daerah, dan kondisi itu dianggap menguntungkan bagi upaya konsolidasi partai ke depan," kata Bamsoet yang juga sebagai Ketua Komisi III DPR ini.
Kelima, pengurus daerah Partai Golkar menginginkan sosok ketua umum yang memiliki ideologi partai yang jelas dan kepemimpinan yang kuat, serta memiliki basis massa yang jelas.
"Para ketua dan sekretaris DPD I dan II juga memberikan apresiasi karena dikunjungi secara langsung oleh Ade Komarudin dan berkomitmen akan memenuhi undangan acara Ikrar Ade Komarudin yang akan digelar 11 Maret 2016 di Yogyakarta," tutur wakil bendahara umum Partai Golkar hasil Munas Riau ini.
PILIHAN:
Kegaduhan Menteri Juga Pernah Terjadi di Era SBY
Jokowi Diminta Bijaksana Selesaikan Kegaduhan Menteri
(kri)