Ketum Baru Lahir dari Pragmatisme, Rebranding Golkar Cuma Mimpi

JAKARTA - Membangun imej ulang atau rebranding Partai Golkar yang terpuruk karena konflik internal dinilai suatu pekerjaan yang mulia, namun juga penuh tantangan.

"Merk tertentu malah lebih sulit daripada membangun branding baru. (Branding) Golkar tidak mungkin. Tidak mungkin dihapus," ujar Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing saat diskusi di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu (28/2/2016).

Menurut Emrus, Golkar akan berhasil membranding ulang jika ke depan dipimpin ketua umum yang sanggup menyatukan kader dan pengurus partai lambang pohon beringin ini.

Namun, jika ketua umum Golkar dihasilkan melalui pragmatisme dan politik transaksional, maka rebranding tersebut akan sulit diwujudkan.

"Yang bisa membranding adalah mereka yang bisa satukan berbagai kepentingan, tulus selesaikan internal. Selain punya kemampuan leadership, mereka tidak terlibat langsung dengan dua kubu yang bertikai. Dia orang yang bisa rangkul semua kepentingan," pungkasnya.

PILIHAN:
Gagal Bersatu di Munaslub, Golkar Ibarat Lagu Bengawan Solo

Munaslub Golkar Diharapkan Hasilkan Empat Konsensus Ini