Cuma Dua Calon Ketum yang Bertarung di Munas Partai Golkar
A
A
A
JAKARTA - Calon ketua umum Partai Golkar yang bertarung di musyawarah nasional (munas) pada April mendatang diprediksi hanya dua hingga tiga orang.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Riau Azhar Romli mengatakan, kader Partai Golkar yang berhak maju sebagai calon ketua umum adalah mereka yang mendapat dukungan suara minimal 30 persen dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I dan II serta pemimpin ormas pendiri secara tertulis.
Karena pendaftaran belum dibuka, kata dia, sejumlah nama yang belakangan ini beredar masih sebagai bakal calon ketua umum.
"Nah, kalau kita perkirakan dari suara yang ada, kalau 30 persen paling banyak calonnya itu dua atau tiga orang yang menumpuk. Nah, nanti itulah yang dipilih pada tahap menjadi calon," kata Azhar Romli saat dihubungi, Jumat (26/2/2016).
Maka itu, menurut dia, tidak salah bila ada yang memprediksi bahwa Munas Partai Golkar pada April mendatang hanya diikuti dua kandidat ketua umum.
"Kalau tidak salah itu ada 578 pemegang hak suara, 533 dari DPD I pemegang hak suara ditambah 34 provinsi dan ormas pendiri," pungkasnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Riau Azhar Romli mengatakan, kader Partai Golkar yang berhak maju sebagai calon ketua umum adalah mereka yang mendapat dukungan suara minimal 30 persen dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I dan II serta pemimpin ormas pendiri secara tertulis.
Karena pendaftaran belum dibuka, kata dia, sejumlah nama yang belakangan ini beredar masih sebagai bakal calon ketua umum.
"Nah, kalau kita perkirakan dari suara yang ada, kalau 30 persen paling banyak calonnya itu dua atau tiga orang yang menumpuk. Nah, nanti itulah yang dipilih pada tahap menjadi calon," kata Azhar Romli saat dihubungi, Jumat (26/2/2016).
Maka itu, menurut dia, tidak salah bila ada yang memprediksi bahwa Munas Partai Golkar pada April mendatang hanya diikuti dua kandidat ketua umum.
"Kalau tidak salah itu ada 578 pemegang hak suara, 533 dari DPD I pemegang hak suara ditambah 34 provinsi dan ormas pendiri," pungkasnya.
(zik)