Klarifikasi SGRC UI Soal Dikaitkan dengan LGBT
A
A
A
JAKARTA - Pihak rektorat Universitas Indonesia (UI) meminta Support Group and Resource Center On Sexuality Studies (SGRC) mengganti logo dan tidak mencantumkan nama UI. Menanggapi hal itu, SGRC menegaskan masih akan menunggu situasi dan kondisi lebih tenang.
“Kami wait and see dulu lah. Kami baru mau ke rektorat lagi besok, kami mau ceritakan kami kena intimidasi. Padahal kami memang bukan LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). UI ngerti kok kami bukan LGBT,” tegas Co Founder dan Koordinator SGRC UI Nadya Karima Melati, Senin 25 Januari 2016.
Pihak SGRC mendorong adanya solusi dengan UI untuk memberikan klarifikasi hal ini. Sebab hal itu untuk mengembalikan nama baik para mahasiswa yang tergabung dalam SGRC.
“Kami dari UI dan SGRC segera klarifikasi ini. Kami bukan LGBT cuma memberikan advokasi dan akademis,” jelasnya.
Dia juga kecewa dengan pemberitaan salah satu media yang mengaitkan LGBT, SGRC dan peristiwa pembunuhan mahasiswa UI Akseyna Ahad Dori di Danau Kenanga. Pihak SGRC akan membawa kasus tersebut hingga dewan pers.
“Ada pemberitaan katanya Roy mahasiswa MIPA UI menyebutkan LGBT ini dan kami ada hubungan dengan kematian Akseyna," ungkapnya.
"Kita sudah cari tidak ada mahasiswa aktif atau mahasiswa baru enggak ada yang namanya Roy. Kami akan bawa ini ke Aliansi Jurnalis Independen (AJI) hingga dewan pers. Kami minta hak jawab karena ini fitnah,” tukasnya.
Nadya menegaskan, mereka bukan bagian dari LGBT, bahkan masing-masing pengurus sudah memiliki pacar lawan jenis. Sambil tertawa, Nadya juga mengaku bukan LGBT.
“Pendiri SGRC banyak. Yang cewe pacarnya cowo kok. Kami bukan LGBT. Saya suka cowo kok, cuma sekarang memang lagi jomblo. Saya mau cowok kok, cuma belum punya pacar saja sekarang,” katanya tertawa lepas.
Pilihan:
Tiga Tokoh Ini Raih Penghargaan Gus Dur Award
Nama-nama Kader Muda yang Diisukan Jadi Caketum Golkar
“Kami wait and see dulu lah. Kami baru mau ke rektorat lagi besok, kami mau ceritakan kami kena intimidasi. Padahal kami memang bukan LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). UI ngerti kok kami bukan LGBT,” tegas Co Founder dan Koordinator SGRC UI Nadya Karima Melati, Senin 25 Januari 2016.
Pihak SGRC mendorong adanya solusi dengan UI untuk memberikan klarifikasi hal ini. Sebab hal itu untuk mengembalikan nama baik para mahasiswa yang tergabung dalam SGRC.
“Kami dari UI dan SGRC segera klarifikasi ini. Kami bukan LGBT cuma memberikan advokasi dan akademis,” jelasnya.
Dia juga kecewa dengan pemberitaan salah satu media yang mengaitkan LGBT, SGRC dan peristiwa pembunuhan mahasiswa UI Akseyna Ahad Dori di Danau Kenanga. Pihak SGRC akan membawa kasus tersebut hingga dewan pers.
“Ada pemberitaan katanya Roy mahasiswa MIPA UI menyebutkan LGBT ini dan kami ada hubungan dengan kematian Akseyna," ungkapnya.
"Kita sudah cari tidak ada mahasiswa aktif atau mahasiswa baru enggak ada yang namanya Roy. Kami akan bawa ini ke Aliansi Jurnalis Independen (AJI) hingga dewan pers. Kami minta hak jawab karena ini fitnah,” tukasnya.
Nadya menegaskan, mereka bukan bagian dari LGBT, bahkan masing-masing pengurus sudah memiliki pacar lawan jenis. Sambil tertawa, Nadya juga mengaku bukan LGBT.
“Pendiri SGRC banyak. Yang cewe pacarnya cowo kok. Kami bukan LGBT. Saya suka cowo kok, cuma sekarang memang lagi jomblo. Saya mau cowok kok, cuma belum punya pacar saja sekarang,” katanya tertawa lepas.
Pilihan:
Tiga Tokoh Ini Raih Penghargaan Gus Dur Award
Nama-nama Kader Muda yang Diisukan Jadi Caketum Golkar
(maf)