Motif Bom di Kawasan Sarinah Balas Dendam

Kamis, 14 Januari 2016 - 19:38 WIB
Motif Bom di Kawasan...
Motif Bom di Kawasan Sarinah Balas Dendam
A A A
JAKARTA - Peledakan bom yang terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, merujuk pada aksi terorisme yang pernah terjadi di Mumbai, India. Model-model teror ini dilakukan kelompok ekstrimis Al Qaeda atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Apalagi ISIS sudah pernah merilis dan mengancam untuk melakukan teror seperti teror Paris di Indonesia. Model teror yang dilakukan para pelaku menggunakan model bom serentak di beberapa tempat seperti Bom Natal tahun 2000 lalu dengan pelaku yang cukup banyak.

"Motifnya adalah balas dendam setelah aksi penangkapan teroris di beberapa daerah bulan Desember lalu, dan mengancam Kapolri, Kapolda Metro Jaya, dan lain-lain. Mereka sisa-sisa yang tidak terjaring pada operasi polisi kemarin," ujar pengamat terorisme dari Barometer Institute, Robi Sugara di Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Menurutnya, aksi peledakan bom seperti di kawasan Sarinah bisa dicegah melalui pembinaan yang baik terhadap keluarga dan lingkungan masyarakat. Para pelaku teror bom apalagi bom bunuh diri biasanya anak-anak muda yang belum punya pemahaman agama dan ideologi yang kuat.

"Kalau di setiap keluarga dan lingkungan bisa memperkuat keamanan baik warganya maupun wilayahnya, tentu aksi-aksi teror seperti itu bisa cepat dideteksi, karena biasanya orang yang akan melakukan tindakan terorisme, gerak-geriknya bisa diketahui," ucapnya.

Direktur Pencegahan Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Hamidin menyampaikan, pelaku peledakan bom di kawasan Sarinah disinyalir terkait beberapa tersangka yang telah ditangkap polisi di Bekasi, Mojokerto, dan Bandung.

"Misi mereka sebelumnya adalah target besar seperti Polda Metro dan Mabes Polri. Setelah gagal, mereka menyisir target seperti pos-pos polisi," terang Hamidin.

Baca: Kepala BIN Sebut Pengebom Sarinah Mantan Anggota ISIS.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0868 seconds (0.1#10.140)