TNI AD Perkuat Penjagaan Pulau Terluar di Wilayah Timur

Minggu, 10 Januari 2016 - 11:14 WIB
TNI AD Perkuat Penjagaan Pulau Terluar di Wilayah Timur
TNI AD Perkuat Penjagaan Pulau Terluar di Wilayah Timur
A A A
JAKARTA - Mabes TNI AD berencana menambah jumlah personel dan peralatan alat utama sistem persenjataan (alutista) untuk menjaga perbatasan dan memperkuat pertahanan di pulau-pulau terluar dan terdepan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI M Sabrar Fadhilah mengatakan, pulau terluar menjadi perhatian Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono untuk segera di tata dan di lengkapi sesuai dengan kebutuhannya.

"Penaataan tersebut tidak hanya penambahan personel saja, melainkan peralatan-peralatan yang mendukung dalam menjaga kedaulatan Indonesia," katanya di Kartika Media Center TNI AD, Senen, Jakarta, Jumat, 8 Januari 2016.

Peralatan-peralatan yang akan dilengkapi di pulau-pulau terluar, kata dia, harus memadai mengingat tingkat kesulitannya sangat tinggi dan kontur medannya yang juga berbeda dibandingkan di Pulau Jawa.

"Misalnya dikasih motor tapi itu akan nganggur karena jalan tidak ada. Yang lebih penting mungkin speedboat. Jadi akan diperhitungkan dan ditata peralatan yang mendukung, termasuk personelnya karena mereka yang berhubungan langsung, seperti invansi, penyelundupan atau apapun kejahatan," ucapnya.

Untuk penambahan pos-pos pengamanan perbatasan (Pospamtas), lanjut Fadhilah, pihaknya akan melihat melihat tingkat ancaman dan kebutuhan personel TNI yang melakukan penjagaan di daerah tersebut.

"Kalau ada ancaman, tentu akan dibangun pos. Kalau di situ hanya perlu untuk pembinaan wilayah, pemantauan, mungkin tidak perlu ditambah pos. Perlahan-lahan kita tata. Dilengkapi dulu orangnya, alatnya, minimal yang bisa menunjang untuk pekerjaannya," tandasnya.

Fadhilah menyebutkan, pulau-pulau di wilayah Indonesia Timur yang akan mendapat perhatian di antaranya, Maluku, dan Papua. "Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang ingin melakukan pembangunan mulai dari Papua perbatasan Kalimantan, Aceh," ucapnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, menegaskan, TNI akan memperkuat pulau-pulau terluar dan terdepan di wilayah Indonesia Timur, yakni di Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat Provinsi Maluku. Hal itu dilakukan karena di wilayah itu masih minim personel TNI dan alutsista.

"Waktu Timor Timur masih menjadi provinsi di Indonesia, maka pulau terluar dan terdepan adalah Timor Timur," kata Panglima TNI usai Perayaan Natal di Mabes TNI Cilangkap, Jakart Timur, Kamis, 7 Januari 2016.

Namun, begitu Timor Timur sudah menjadi Timor Leste, maka pulau terluar adalah Pulau Liran (Maluku Barat Daya), Pulau Wetar (Maluku Barat Daya), Pulau Kisar (Maluku Barat Daya), Pulau Leti (Maluku Barat Daya) dan Pulau Alor (Nusa Tengga Timur). Ini yang terlupakan, termasuk oleh TNI.

Baca: Indonesia di Pusaran Konflik Laut China Selatan.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7080 seconds (0.1#10.140)
pixels