Menyerukan Kembali Pentingnya Mewaspadai Kasus Freeport
A
A
A
MELANJUTKAN seruan yang pernah saya lakukan agar para ketua umum partai politik mendukung Pansus Angket Freeport, maka saya menyerukan kembali kewaspadaan agar kita bangsa Indonesia khususnya para pemimpin politik harus waspada dengan perkembangan perusahaan Freeport.
Pertama, Menteri ESDM Sudirman Said bekerja sama dengan Dirut PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin melaporkan ketua DPR sampai mundur dari pimpinan DPR. Kejadian itu masih menyimpan banyak misteri terkait keberadaan alat bukti asli dan bagaimana perolehannya.
Kedua, Dirut PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin melakukan penggalangan kepada kepala suku di Papua yang bernada melakukan adu domba antara pemerintah Indonesia dengan masyarakat Papua.
Ketiga, Jim moffet yang terindikasi banyak melakukan pertemuan dan lobi bagi perpanjangan Freeport dengan para pejabat Indonesia kini mengundurkan diri.
Di tengah banyak pihak yang termakan oleh gerakan mereka ini termasuk Kejaksaan Agung, maka para elite politik harus bersatu terkait tidak saja masa depan Freeport tetapi juga kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia.
Oleh sebab itu, menjelang masa sidang yang akan datang, saya mengimbau agar para elite dan pemimpin politik Indonesia mendukung dilakukannya investigasi terbuka terhadap kasus Freeport sehingga bisa menjadi jelas dan menjadi dasar untuk memutuskan masa depan freeport dan kontribusinya bagi masyarakat Papua khususnya dan bangsa Indonesia umumnya.
Pansus Angket DPR RI adalah satu-satunya jalan agar semua masalah ini bisa terbuka ke hadapan publik.
FAHRI HAMZAH
Wakil Ketua DPR RI
Pertama, Menteri ESDM Sudirman Said bekerja sama dengan Dirut PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin melaporkan ketua DPR sampai mundur dari pimpinan DPR. Kejadian itu masih menyimpan banyak misteri terkait keberadaan alat bukti asli dan bagaimana perolehannya.
Kedua, Dirut PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin melakukan penggalangan kepada kepala suku di Papua yang bernada melakukan adu domba antara pemerintah Indonesia dengan masyarakat Papua.
Ketiga, Jim moffet yang terindikasi banyak melakukan pertemuan dan lobi bagi perpanjangan Freeport dengan para pejabat Indonesia kini mengundurkan diri.
Di tengah banyak pihak yang termakan oleh gerakan mereka ini termasuk Kejaksaan Agung, maka para elite politik harus bersatu terkait tidak saja masa depan Freeport tetapi juga kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia.
Oleh sebab itu, menjelang masa sidang yang akan datang, saya mengimbau agar para elite dan pemimpin politik Indonesia mendukung dilakukannya investigasi terbuka terhadap kasus Freeport sehingga bisa menjadi jelas dan menjadi dasar untuk memutuskan masa depan freeport dan kontribusinya bagi masyarakat Papua khususnya dan bangsa Indonesia umumnya.
Pansus Angket DPR RI adalah satu-satunya jalan agar semua masalah ini bisa terbuka ke hadapan publik.
FAHRI HAMZAH
Wakil Ketua DPR RI
(hyk)