Perindo Hadir untuk Kemajuan Indonesia
A
A
A
KUPANG - Partai Perindo harus memenangkan Pemilu 2019, baik nasional maupun daerah. Dengan begitu, perubahan bisa dilakukan agar Indonesia dan berbagai daerah di tanah air bisa sejahtera dan maju.
Begitu pesan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) kepada pengurus DPD Kabupaten Kupang dan 24 DPC se-Kabupaten Kupang yang dilantik di Desa Noelbaki, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (22/12/2015).
"Partai Perindo harus menang, karena Indonesia harus diubah. Bayangkan, 70 tahun merdeka NTT masih seperti ini. Betapa lambatnya pembangunan di tanah air, khususnya kawasan Indonesia Timur," ujar HT.
Menurutnya, setiap daerah memiliki potensinya masing-masing. Kekuatan itu yang seharusnya digali dan dibangun untuk mensejahterakan masyarakat setempat.
"Kalau alokasi anggaran disesuaikan dengan jumlah penduduknya itu tidak tepat, harus disesuaikan dengan potensi. Bagaimana potensi dimaksimalkan sehingga menghasilkan sesuatu bagi daerah itu dan negara," katanya.
Dia mencontohkan NTT, banyak sektor yang bisa dikembangkan seperti pertanian, peternakan dan perikanan. Atau pulau Jawa yang penduduknya padat bisa menjadi basis industri padat karya. "Zonasi harus jelas. Kalau kita sudah tahu petanya, alokasi anggarannya," tuturnya.
HT menjelaskan, Indonesia jauh tertinggal dengan negara-negara lain dalam berbagai aspek. Pendidikan misalnya, sekitar 49% masyarakat masih berpendidikan SD ke bawah. Hanya 9% yang bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.
Dari sisi kedaulatan pangan, Indonesia yang dulu swasembada, kini harus impor bahan pokok. Bahkan garam pun didatangkan dari luar negeri, padahal lautan Indonesia luas. "Apa laut kita tawar? Kalau pangan saja impor, bagaimana Indonesia bisa kuat," ucap HT.
Begitu pun dengan kedaulatan energi, Indonesia yang dulu pengekspor minyak, sekarang sekitar 40% kebutuhan minyak dipenuhi dari impor. Kebutuhan minyak akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk.
"Kalau ini tidak diubah, nanti 10 tahun lagi impornya semakin bertambah. Kalau kita ketergantungan minyak dari luar negeri, bagaimana kita bisa maju," ungkap pria asal Jawa Timur tersebut.
Sementara dari sisi kedaulatan ekonomi, HT menyoroti banyaknya utang untuk membiayai pembangunan Indonesia.
"Pembangunan Indonesia sumber dananya bukan dari pajak dan pendapatan dari sumber-sumber yang kita miliki saja, tapi banyak dibiayai utang. Kalau kita terus berutang dan makin banyak jumlahnya, kita tergantung dengan negara-negara asing," timpalnya.
Kesenjangan sosial pun, lanjut HT, semakin hari semakin lebar. Selama ini, pertumbuhan ekonomi hanya terfokus pada masyarakat menengah ke atas.
Sementara masyarakat kecil seperti petani, nelayan, buruh dan UMKM semakin ketinggalan. "Apakah kita ingin melihat Indonesia terus seperti ini," ucapnya.
Masih banyak lagi persoalan yang membelit Indonesia dan harus segera diselesaikan. "Indonesia harus maju.
NTT bagian dari Indonesia harus maju juga. Artinya 34 provinsi semuanya maju. Kalau maju artinya sejahtera.
Itulah kenapa slogannya Partai Perindo itu Untuk Indonesia Sejahtera, karena tujuan akhirnya bagaimana membuat rakyat sejahtera," kata HT disambut tepuk tangan kader Partai Perindo Kupang.
Sebagai salah satu langkah untuk memenangkan Pemilu 2019, Partai Perindo terus membangun struktur hingga mengakar di masyarakat.
Dengan dilantiknya 24 DPC Kabupaten Kupang, total sudah 1.458 DPC yang dilantik HT. Dia bertekad untuk melantik langsung seluruh DPC se-Indonesia yang jumlahnya lebih dari 7.000.
"Tujuan kami datang untuk memberikan pemahaman tentang perjuangan partai dan bagaimana memperjuangkannya. Kalau kita paham, kita bisa bersatu padu memperjuangkan sesuatu yang sama. Kita harus menang," tegas HT.
Ketua DPW NTT Jonathan Nubatonis menyatakan siap memenangkan Partai Perindo di daerahnya. "Kami dengan 22 DPD dan 306 DPC akan menjadikan Partai Perindo sebagai partai pemenang di NTT," kata Jonathan.
Kondisi geografis yang terdiri dari 560 pulau, kata dia, tidak menjadi kendala dalam membangun struktur partai. Tak hanya sampai kecamatan, kepengurusan dibentuk hingga tingkat ranting.
"Partai ini harus menang di NTT. Kami akan bekerja keras dengan pendekatan sosial budaya," tutur Jonathan.
Hadir dalam pelantikan tersebut, jajaran pengurus DPP Partai Perindo. Diantaranya Sekretaris Jenderal Ahmad Rofiq, Ketua Bidang Organisasi Syafril Nasution, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Fathur Rahman, Wasekjen Donny Ferdiansyah, serta Ketua Kartini Perindo Liliana Tanoesoedibjo.
Dalam kunjungannya ke Kupang, HT juga berdialog dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda se-NTT. Dia menjelaskan visi, misi dan garis perjuangan Partai Perindo.
Berbagai pertanyaan dilontarkan kepada HT dalam dialog yang berlangsung hangat tersebut. "Kami bisa saling mengenal. Kami pun jadi lebih tahu kebutuhan masyarakat, karena mereka mewakili masyarakat di komunitasnya masing-masing," tutur HT.
Selain itu, HT juga berdialog dengan redaksi Pos Kupang. Kedatangannya disambut Pemimpin Redaksi Dion DB Putra dan jajaran redaksi Pos Kupang. Dialog yang berlangsung hangat tersebut mengupas berbagai persoalan kebangsaan.
"Ini partai masa depan, partai yang memberi inspirasi bagi masyarakat. Kami berdoa mudah-mudahan Pemilu 2019, Perindo ikut. Saya optimis bisa masuk 5 besar. Hal-hal yang sifatnya untuk kemajuan Indonesia, kami selalu support," kata Dion.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan di Kupang, HT dan jajaran pengurus DPP Partai Perindo menghadiri perayaan Natal nasional Partai Perindo di Gereja Masehi Injil di Timor Jemaat Paulus.
Mengangkat tema Hidup Bersama dalam Keluarga Allah, perayaan Natal ini menegaskan keberadaan Partai Perindo di tengah masyarakat yang plural. Perayaan ini untuk memperkuat kebersamaan dan keberagaman.
Kepada jemaat, HT berpesan agar menjadikan Natal sebagai momen untuk introspeksi diri maupun organisasi agar lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Natal 2015 ini kita pakai khusus untuk suatu momentum yang baik untuk introspeksi," kata ayah 5 anak itu. (Erika Octaviana)
Begitu pesan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) kepada pengurus DPD Kabupaten Kupang dan 24 DPC se-Kabupaten Kupang yang dilantik di Desa Noelbaki, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (22/12/2015).
"Partai Perindo harus menang, karena Indonesia harus diubah. Bayangkan, 70 tahun merdeka NTT masih seperti ini. Betapa lambatnya pembangunan di tanah air, khususnya kawasan Indonesia Timur," ujar HT.
Menurutnya, setiap daerah memiliki potensinya masing-masing. Kekuatan itu yang seharusnya digali dan dibangun untuk mensejahterakan masyarakat setempat.
"Kalau alokasi anggaran disesuaikan dengan jumlah penduduknya itu tidak tepat, harus disesuaikan dengan potensi. Bagaimana potensi dimaksimalkan sehingga menghasilkan sesuatu bagi daerah itu dan negara," katanya.
Dia mencontohkan NTT, banyak sektor yang bisa dikembangkan seperti pertanian, peternakan dan perikanan. Atau pulau Jawa yang penduduknya padat bisa menjadi basis industri padat karya. "Zonasi harus jelas. Kalau kita sudah tahu petanya, alokasi anggarannya," tuturnya.
HT menjelaskan, Indonesia jauh tertinggal dengan negara-negara lain dalam berbagai aspek. Pendidikan misalnya, sekitar 49% masyarakat masih berpendidikan SD ke bawah. Hanya 9% yang bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.
Dari sisi kedaulatan pangan, Indonesia yang dulu swasembada, kini harus impor bahan pokok. Bahkan garam pun didatangkan dari luar negeri, padahal lautan Indonesia luas. "Apa laut kita tawar? Kalau pangan saja impor, bagaimana Indonesia bisa kuat," ucap HT.
Begitu pun dengan kedaulatan energi, Indonesia yang dulu pengekspor minyak, sekarang sekitar 40% kebutuhan minyak dipenuhi dari impor. Kebutuhan minyak akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk.
"Kalau ini tidak diubah, nanti 10 tahun lagi impornya semakin bertambah. Kalau kita ketergantungan minyak dari luar negeri, bagaimana kita bisa maju," ungkap pria asal Jawa Timur tersebut.
Sementara dari sisi kedaulatan ekonomi, HT menyoroti banyaknya utang untuk membiayai pembangunan Indonesia.
"Pembangunan Indonesia sumber dananya bukan dari pajak dan pendapatan dari sumber-sumber yang kita miliki saja, tapi banyak dibiayai utang. Kalau kita terus berutang dan makin banyak jumlahnya, kita tergantung dengan negara-negara asing," timpalnya.
Kesenjangan sosial pun, lanjut HT, semakin hari semakin lebar. Selama ini, pertumbuhan ekonomi hanya terfokus pada masyarakat menengah ke atas.
Sementara masyarakat kecil seperti petani, nelayan, buruh dan UMKM semakin ketinggalan. "Apakah kita ingin melihat Indonesia terus seperti ini," ucapnya.
Masih banyak lagi persoalan yang membelit Indonesia dan harus segera diselesaikan. "Indonesia harus maju.
NTT bagian dari Indonesia harus maju juga. Artinya 34 provinsi semuanya maju. Kalau maju artinya sejahtera.
Itulah kenapa slogannya Partai Perindo itu Untuk Indonesia Sejahtera, karena tujuan akhirnya bagaimana membuat rakyat sejahtera," kata HT disambut tepuk tangan kader Partai Perindo Kupang.
Sebagai salah satu langkah untuk memenangkan Pemilu 2019, Partai Perindo terus membangun struktur hingga mengakar di masyarakat.
Dengan dilantiknya 24 DPC Kabupaten Kupang, total sudah 1.458 DPC yang dilantik HT. Dia bertekad untuk melantik langsung seluruh DPC se-Indonesia yang jumlahnya lebih dari 7.000.
"Tujuan kami datang untuk memberikan pemahaman tentang perjuangan partai dan bagaimana memperjuangkannya. Kalau kita paham, kita bisa bersatu padu memperjuangkan sesuatu yang sama. Kita harus menang," tegas HT.
Ketua DPW NTT Jonathan Nubatonis menyatakan siap memenangkan Partai Perindo di daerahnya. "Kami dengan 22 DPD dan 306 DPC akan menjadikan Partai Perindo sebagai partai pemenang di NTT," kata Jonathan.
Kondisi geografis yang terdiri dari 560 pulau, kata dia, tidak menjadi kendala dalam membangun struktur partai. Tak hanya sampai kecamatan, kepengurusan dibentuk hingga tingkat ranting.
"Partai ini harus menang di NTT. Kami akan bekerja keras dengan pendekatan sosial budaya," tutur Jonathan.
Hadir dalam pelantikan tersebut, jajaran pengurus DPP Partai Perindo. Diantaranya Sekretaris Jenderal Ahmad Rofiq, Ketua Bidang Organisasi Syafril Nasution, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Fathur Rahman, Wasekjen Donny Ferdiansyah, serta Ketua Kartini Perindo Liliana Tanoesoedibjo.
Dalam kunjungannya ke Kupang, HT juga berdialog dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda se-NTT. Dia menjelaskan visi, misi dan garis perjuangan Partai Perindo.
Berbagai pertanyaan dilontarkan kepada HT dalam dialog yang berlangsung hangat tersebut. "Kami bisa saling mengenal. Kami pun jadi lebih tahu kebutuhan masyarakat, karena mereka mewakili masyarakat di komunitasnya masing-masing," tutur HT.
Selain itu, HT juga berdialog dengan redaksi Pos Kupang. Kedatangannya disambut Pemimpin Redaksi Dion DB Putra dan jajaran redaksi Pos Kupang. Dialog yang berlangsung hangat tersebut mengupas berbagai persoalan kebangsaan.
"Ini partai masa depan, partai yang memberi inspirasi bagi masyarakat. Kami berdoa mudah-mudahan Pemilu 2019, Perindo ikut. Saya optimis bisa masuk 5 besar. Hal-hal yang sifatnya untuk kemajuan Indonesia, kami selalu support," kata Dion.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan di Kupang, HT dan jajaran pengurus DPP Partai Perindo menghadiri perayaan Natal nasional Partai Perindo di Gereja Masehi Injil di Timor Jemaat Paulus.
Mengangkat tema Hidup Bersama dalam Keluarga Allah, perayaan Natal ini menegaskan keberadaan Partai Perindo di tengah masyarakat yang plural. Perayaan ini untuk memperkuat kebersamaan dan keberagaman.
Kepada jemaat, HT berpesan agar menjadikan Natal sebagai momen untuk introspeksi diri maupun organisasi agar lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Natal 2015 ini kita pakai khusus untuk suatu momentum yang baik untuk introspeksi," kata ayah 5 anak itu. (Erika Octaviana)
(sms)