Muhammadiyah Serukan Warganya Kritis Pilih Pemimpin di Pilkada
A
A
A
JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengingatkan warganya untuk tidak sembarang pilih kepala daerah di pilkada serentak 2015.
Calon-calon yang berintegritas, bersih dan memiliki moralitas agama yang baik adalah beberapa kriteria yang dinilai pantas untuk diberikan dukungan.
"Kami imbau warga Muhammadiyah dalam memilih memberikan penilaian kritis, dengan melihat trek rekor, pertama calonnya bersih, memiliki integritas baik terutama moralitas agama," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti di Gedung Dakwah Jalan Menteng Raya Jakarta Senin (23/11/2015).
Selain itu, Mu'ti juga menyebut pemimpin yang berlomba di jalan kebenaran adalah yang pantas untuk dipilih. Dia pun menegaskan bahwa Muhammadiyah membebaskan warganya untuk dipilih dan memilih.
"Jadi di dalam persaingan yang ada berprinsip fastabakul khairat (berlomba dalam kebaikan), menjunjung prinsip demokrasi yang fair," lanjutnya.
Muhammadiyah sendiri mengklaim ada beberapa warganya yang ikut dalam pilkada. Mereka bahkan menyebar di sejumlah provinsi. "Kita tidak mendata detail, karena yang didata biasanya lembaga pendidikan dan lainnya. Tapi kami dapat informasi hampir di setiap provinsi itu ada kader kami," tambah Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
PILIHAN:
PP Muhammadiyah Soroti Netralitas KPU-Bawaslu
Effendi Sayangkan jika Benar JK Suruh Sudirman Lapor ke MKD
Calon-calon yang berintegritas, bersih dan memiliki moralitas agama yang baik adalah beberapa kriteria yang dinilai pantas untuk diberikan dukungan.
"Kami imbau warga Muhammadiyah dalam memilih memberikan penilaian kritis, dengan melihat trek rekor, pertama calonnya bersih, memiliki integritas baik terutama moralitas agama," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti di Gedung Dakwah Jalan Menteng Raya Jakarta Senin (23/11/2015).
Selain itu, Mu'ti juga menyebut pemimpin yang berlomba di jalan kebenaran adalah yang pantas untuk dipilih. Dia pun menegaskan bahwa Muhammadiyah membebaskan warganya untuk dipilih dan memilih.
"Jadi di dalam persaingan yang ada berprinsip fastabakul khairat (berlomba dalam kebaikan), menjunjung prinsip demokrasi yang fair," lanjutnya.
Muhammadiyah sendiri mengklaim ada beberapa warganya yang ikut dalam pilkada. Mereka bahkan menyebar di sejumlah provinsi. "Kita tidak mendata detail, karena yang didata biasanya lembaga pendidikan dan lainnya. Tapi kami dapat informasi hampir di setiap provinsi itu ada kader kami," tambah Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
PILIHAN:
PP Muhammadiyah Soroti Netralitas KPU-Bawaslu
Effendi Sayangkan jika Benar JK Suruh Sudirman Lapor ke MKD
(kri)