Yorrys: Konflik Golkar Tak Bisa Selesai Lewat Islah
A
A
A
JAKARTA - Konflik dualisme kepemimpinan Partai Golkar dinilai tidak bisa diselesaikan hanya dengan islah antara kubu Aburizal Bakrie (Ical) dengan Agung Laksono.
Ketua Tim Penyelamat Partai Golkar (TPPG) Yorrys Raweyai mengatakan, perlu ada musyawarah nasional (Munas) untuk menyelesaikan konflik dualisme tersebut.
"Konflik Golkar tidak bisa dengan islah, harus dengan Munas," ujar Yorrys dalam Sharing Session Generasi Muda Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (8/11/2015).
Dia menambahkan, sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) maka penyelesaian proses ini melalui munas.
"Penyelesaian politik itu sesuai AD/ART cuma munas, cuma yang mana dan kapan itu yang belum diketahui," katanya.
Menurut Yorrys, menggelar Munas tak mudah karena harus memeroleh izin. Termasuk siapa saja yang menjadi peserta. Tentunya, hal itu perlu disepakati kedua belah pihak.
"Bikin munas bukan asal ngomong. Kalian izin munas ke siapa? Daftar ke siap. Nanti jangan dibahas dahulu, biarkan mereka komunikasi dan pilkada dahulu," tuturnya.
PILIHAN:
Riset: Lima Menteri Ini Paling Dikenal Publik
Menagih Janji Jokowi-JK Lewat Lagu
Ketua Tim Penyelamat Partai Golkar (TPPG) Yorrys Raweyai mengatakan, perlu ada musyawarah nasional (Munas) untuk menyelesaikan konflik dualisme tersebut.
"Konflik Golkar tidak bisa dengan islah, harus dengan Munas," ujar Yorrys dalam Sharing Session Generasi Muda Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (8/11/2015).
Dia menambahkan, sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) maka penyelesaian proses ini melalui munas.
"Penyelesaian politik itu sesuai AD/ART cuma munas, cuma yang mana dan kapan itu yang belum diketahui," katanya.
Menurut Yorrys, menggelar Munas tak mudah karena harus memeroleh izin. Termasuk siapa saja yang menjadi peserta. Tentunya, hal itu perlu disepakati kedua belah pihak.
"Bikin munas bukan asal ngomong. Kalian izin munas ke siapa? Daftar ke siap. Nanti jangan dibahas dahulu, biarkan mereka komunikasi dan pilkada dahulu," tuturnya.
PILIHAN:
Riset: Lima Menteri Ini Paling Dikenal Publik
Menagih Janji Jokowi-JK Lewat Lagu
(dam)