Kubu Agung Laksono Tetap Buka Peluang Islah
A
A
A
JAKARTA - Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) di Ancol, Jakarta masih membuka semua kesempatan dan peluang untuk mencapai islah atau rekonsiliasi dengan kubu Aburizal Bakrie (Ical).
Meski proses islah mulai menemui jalan buntu, kubu Agung tetap membuka semua upaya supaya ada proses lanjutan dari islah yang sudah digelar. Hanya dengan rekonsiliasi, persoalan islah akan selesai.
"Pak JK (Wapres Jusuf Kalla) sudah memulai proses itu. Kami menghormati upaya pak JK. Kalau hanya mau menang-kalah, tidak akan selesai,” kata Ketua DPP PG hasil Munas Ancol, Melchias Markus Mekeng, di Jakarta, Minggu (6/11/2015).
Dia menjelaskan solusi terbaik menyelesaikan sengketa adalah munas bersama. Hanya dengan forum itu, persoalan Golkar bisa cepat selesai.
"Kami siap mencabut semua gugatan yang ada, jika kesepakatan bisa tercapai. Munas bersama adalah kesepakatan yang ideal,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Bidang Hukum DPP Partai Golkar dari Munas Ancol, Lawrence Siburian mengemukakan Ical memorak-porandakan kesepakatan islah yang telah dibahas.
Ical mengajukan dua syarat dalam islah yang tidak dapat diterima kubu Ancol. Pertama, kubu Agung harus mengakui dan menerima kepemimpinan Ical hingga tahun 2019. Kedua, Ical menolak menggelar munas bersama.
"ARB (Aburizal Bakrie) yang memorak-porandakan kesepakatan islah yang sudah dicapai sebelumnya. Dengan dua syarat itu, sulit bagi kami menerimanya. Maka, kami akan mengajukan kasasi ke MA," kata Lawrence di Jakarta.
PILIHAN:
Di Hadapan Kader, Zulkifli Hasan Tegaskan Sikap Politik PAN
Meski proses islah mulai menemui jalan buntu, kubu Agung tetap membuka semua upaya supaya ada proses lanjutan dari islah yang sudah digelar. Hanya dengan rekonsiliasi, persoalan islah akan selesai.
"Pak JK (Wapres Jusuf Kalla) sudah memulai proses itu. Kami menghormati upaya pak JK. Kalau hanya mau menang-kalah, tidak akan selesai,” kata Ketua DPP PG hasil Munas Ancol, Melchias Markus Mekeng, di Jakarta, Minggu (6/11/2015).
Dia menjelaskan solusi terbaik menyelesaikan sengketa adalah munas bersama. Hanya dengan forum itu, persoalan Golkar bisa cepat selesai.
"Kami siap mencabut semua gugatan yang ada, jika kesepakatan bisa tercapai. Munas bersama adalah kesepakatan yang ideal,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Bidang Hukum DPP Partai Golkar dari Munas Ancol, Lawrence Siburian mengemukakan Ical memorak-porandakan kesepakatan islah yang telah dibahas.
Ical mengajukan dua syarat dalam islah yang tidak dapat diterima kubu Ancol. Pertama, kubu Agung harus mengakui dan menerima kepemimpinan Ical hingga tahun 2019. Kedua, Ical menolak menggelar munas bersama.
"ARB (Aburizal Bakrie) yang memorak-porandakan kesepakatan islah yang sudah dicapai sebelumnya. Dengan dua syarat itu, sulit bagi kami menerimanya. Maka, kami akan mengajukan kasasi ke MA," kata Lawrence di Jakarta.
PILIHAN:
Di Hadapan Kader, Zulkifli Hasan Tegaskan Sikap Politik PAN
(dam)