Menko Polhukam Sebut Ekonomi Akar Masalah Terorisme
A
A
A
YOGYAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan ada dua faktor penyebab terorisme itu muncul, yakni masalah ekonomi dan nonekonomi.
"Masalah ekonomi itu seperti pengangguran, kemiskinan, hingga kesenjangan sosial," kata Luhut saat memberi sambutan dalam Malam Pertunjukan Seni dan Budaya yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme di Lapangan Unversitas Gajah Mada, Yogyakarta, Jumat (30/10/2015) malam.
Faktor ekonomi ini yang paling dominan. Sedangkan faktor kedua nonekonomi, seperti ketidakadilan dalam banyak hal yang cukup merata. Kedua faktor itu memicu tumbuh ketidakpuasan, pemberontakan, hingga akhirnya pada sifat ekstrem kekerasan seperti terorisme.
Dia mengaku, pemerintahan saat ini yang dipimpin Presiden Joko Wododo (Jokowi) mulai membuat gebrakan baru untuk mengatasi masalah ekonomi. Selain itu, pemerataan juga dilakukan agar tidak ada ketimpangan antara pusat dan daerah.
"Kita bersyukur punya pemimpin yang sederhana, bisa dijadikan teladan. Terkait ada yang tidak suka, itu masalah lain, tapi ingin saya sampaikan Pak Jokowi itu tipe pemimpin yang memberi teladan," jelasnya.
Luhut pun bercerita panjang lebar saat menemani Presiden Jokowi memimpin rapat di Sumatera dalam menangani kabut asap. Prinsipnya, pemimpin bersatu dalam menyelesaikan masalah sehingga akan merasakan betul bagaimana kondisi yang sedang dihadapi.
Begitu juga dengan kemajuan teknologi saat ini yang begitu cepat. Satu sisi, kemajuan teknologi memberi nilai positif, tapi di sisi lain menimbulkan nilai negatif. Dia juga melihat media sosial, dijadikan alat untuk merekrut jaringan teroris.
PILIHAN:
PAN Gembleng 100 Mahasiswa Jadi Kader Muda
Bangun Kedaulatan Informasi, Kemhan Gandeng Perusahaan Antisadap
"Masalah ekonomi itu seperti pengangguran, kemiskinan, hingga kesenjangan sosial," kata Luhut saat memberi sambutan dalam Malam Pertunjukan Seni dan Budaya yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme di Lapangan Unversitas Gajah Mada, Yogyakarta, Jumat (30/10/2015) malam.
Faktor ekonomi ini yang paling dominan. Sedangkan faktor kedua nonekonomi, seperti ketidakadilan dalam banyak hal yang cukup merata. Kedua faktor itu memicu tumbuh ketidakpuasan, pemberontakan, hingga akhirnya pada sifat ekstrem kekerasan seperti terorisme.
Dia mengaku, pemerintahan saat ini yang dipimpin Presiden Joko Wododo (Jokowi) mulai membuat gebrakan baru untuk mengatasi masalah ekonomi. Selain itu, pemerataan juga dilakukan agar tidak ada ketimpangan antara pusat dan daerah.
"Kita bersyukur punya pemimpin yang sederhana, bisa dijadikan teladan. Terkait ada yang tidak suka, itu masalah lain, tapi ingin saya sampaikan Pak Jokowi itu tipe pemimpin yang memberi teladan," jelasnya.
Luhut pun bercerita panjang lebar saat menemani Presiden Jokowi memimpin rapat di Sumatera dalam menangani kabut asap. Prinsipnya, pemimpin bersatu dalam menyelesaikan masalah sehingga akan merasakan betul bagaimana kondisi yang sedang dihadapi.
Begitu juga dengan kemajuan teknologi saat ini yang begitu cepat. Satu sisi, kemajuan teknologi memberi nilai positif, tapi di sisi lain menimbulkan nilai negatif. Dia juga melihat media sosial, dijadikan alat untuk merekrut jaringan teroris.
PILIHAN:
PAN Gembleng 100 Mahasiswa Jadi Kader Muda
Bangun Kedaulatan Informasi, Kemhan Gandeng Perusahaan Antisadap
(kri)