Menelusuri Jejak Hitler di Indonesia

Senin, 19 Oktober 2015 - 06:17 WIB
Menelusuri Jejak Hitler di Indonesia
Menelusuri Jejak Hitler di Indonesia
A A A
PEMIMPIN Nazi Adolf Hitler meninggal setelah Jerman kalah dalam Perang Dunia (PD) II. Pemimpin yang dikenal diktator itu meninggal pada tahun 1945 di Berlin, Jerman dengan cara menembak dirinya sendiri.

Namun, meninggalnya Hitler menyisakan keganjilan. Jasadnya tidak ditemukan. Hal ini sesuai dengan surat wasiat Hitler yang menyatakan tidak ingin jenazahnya jatuh ke tangan musuh dan dipermalukan.

Permintaan ini didasari kematian kawan karib dan sekutunya asal Italia bernama Benito Mussolini beberapa hari sebelum Hitler meninggal. Jenazah Mussolini dipermalukan di depan umum setelah ditembak mati.

Atas dasar itu pemimpin Nazi yang dijuluki Fuhrer itu memerintahkan pendukung setianya untuk membakar jenazahnya setelah melakukan bunuh diri bersama seorang perempuan asal Jerman yang baru dinikahi bernama Eva Brau.

Hingga kini Jenazah Hitler tidak pernah ditemukan dan tidak pernah diumumkan kepada publik. Namun beberapa tahun belakangan ini beredar kabar, Hitler tidak bunuh diri.

Pemimpin Nazi ini berhasil meloloskan diri dari bunkernya di Berlin yang terkepung tentara Merah. Hitler dikabarkan menghabiskan sisa waktunya di beberapa tempat yang masih belum diketahui kebenarannya.

Bahkan, Hitler dikabarkan menghabiskan sisa hidupnya di Indonesia. Beberapa indikasinya melalui kisah yang diceritakan seorang dokter asal Bandung, Sosrohusodo mengenai seorang ketua rumah sakit di daerah Pulau Sumbawa Besar pada tahun 1960 bernama dr Poch asal Jerman.

Berdasarkan hasil pertemuan dan perbincangannya langsung dengan Poch, Sosrohusodo yakin dr Poch adalah pemimpin Nazi, Adolf Hitler. Keyakinannya ini didasari ciri-ciri fisik dr Poch yang misterius. Selain itu, Poch juga tidak memiliki ijazah atau lisensi seorang dokter.

Berdasarkan ciri fisik, dr Poch memiliki kecacatan. Kaki kirinya jika berjalan harus diseret dan tangan kanannya selalu bergetar. Ciri-ciri ini sesuai dengan kondisi fisik Hitler sebelum meninggal.

Ciri-ciri fisik ini dituturkan mantan pembantu Hitler, Heinz Linge, dalam artikel berjudul Cerita Nyata Hari Terakhir Seorang Diktator yang diterbitkan di sebuah majalah Zaman tahun 1980.

Keyakinan Sosrohusodo ini juga didasari atas biografi Hitler yang pernah dibacanya. Sosrohusodo semakin yakin ketika berbincang soal Pemerintahan Hitler dengan dr Poch.

Pada kesempatan itu, Poch dengan tegas memuji Pemerintahan Hitler. Bahkan Poch membantah adanya pembantaian terhadap orang Yahudi dan Kamp Auschwitz oleh tentara Nazi. Menurut Poch, itu sekadar cerita yang dibesar-besarkan untuk merusak reputasi Jerman.

Masih dalam perbincangan itu, Sosrohusodo menuturkan Poch selalu menghindar ketika disinggung mengenai sosok dan kematian Hitler. Poch hanya menceritakan kondisi saat itu sangat kompleks, setiap orang berupaya menyelamatkan diri masing-masing.

Di Indonesia, Poch tinggal bersama seorang wanita asal Jerman yang dicurigai sebagai Eva Braun. Poch kemudian menikahi seorang wanita janda Indonesia bernama Sulaesih setelah wanita diduga Eva Braun itu kembali ke Jerman. Poch kemudian menjadi muslim setelah menikahi Sulaesih hingga wafat.

Keyakinan Sosrohusodo terhadap Poch adalah Hitler semakin kuat setelah mendapatkan penuturan Sulaesih. Menurut Sulaesih, Poch pernah mengaku Hitler ketika dirinya menggoda kumis Poch seperti Charlie Chaplin. Namun Sulaesih diperingatkan Poch jangan sampai menceritakan pengakuannya itu kepada siapapun.

Tapi cerita Sosrohusodo itu diragukan kebenarannya. Salah satu keraguannya adalah, Poch mau menikahi wanita Indonesia yang memiliki warna kulit sawo matang.

Hal ini sangat aneh. Alasannya, Hitler terkenal sangat rasis dan memandang rendah orang berkulit berwarna. Hitler sangat meninggikan orang keturunan arya murni.

Keanehan lainnya adalah Poch mau menyantap telur mata sapi ketika berkunjung ke rumah keluarga istrinya bernama Sulaesih di Sukabumi, Jawa Barat. Padahal, Hitler adalah seorang vegetarian.

Poch wafat dan dimakamkan di pemakaman umum Ngagel Utara, Jalan Bung Tomo, Surabaya dengan tulisan G.A. Poch di batu nisannya. Hingga kini belum bisa dipastikan kebenaran cerita Sosrohusodo bahwa dokter Poch adalah Adolf Hitler sang pemimpin diktator Nazi.

Biografi Singkat Adolf Hitler

Adolf Hitler lahir 20 April 1889 di Gasthof zum Pommer, sebuah penginapan di Salzburger Vorstadt 15, Braunau am Inn, Austria-Hongaria. Dia anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan Alois Hitler dan Klara Pölzl (1860–1907). Kakak kandungnya bernama Gustav, Ida, dan Otto meninggal sejak bayi.

Adolf berubah dari sosok yang percaya diri, mudah bergaul, dan pintar menjadi bocah yang murung, menarik diri, dan cemberut serta sering bertengkar dengan ayah dan gurunya setelah Edmund, adiknya meninggal karena sakit cacar pada tahun 1900.

Hitler adalah seorang seniman gagal. Tahun 1907 dan 1908 Hitler ditolak Akademi Seni Rupa, Wina dengan alasan tidak cocok melukis. Kemudian disarankan mempelajari arsitektur. Penolakan dua kali ini membuat Hitler kehabisan uang.

Dia kemudian tinggal di tempat penampungan tunawisma pada tahun 1909. Kemudian tahun 1910 dia menetap di sebuah rumah pekerja miskin di Meldemannstrabe

Hitler mulai memasuki militer sejak Perang Dunia (PD) I. Meskipun dia terlahir sebagai warga negara Austria, namun dia mengabdi diangkatan darat Bavaria (negara bagian paling selatan Jerman) pada Agustus 1914.

Selama perang, Hitler bertugas di Perancis dan Belgia di Resimen Cadangan Bavaria ke-16. Hitler awalnya terdaftar sebagai Schütze dan dipromosikan sekali untuk pangkat Gefreiter. Tugas utama Hitler saat itu termasuk relatif aman sebagai pengirim pesan di Front Barat, berbasis di markas resimen, beberapa mil dari Front.

Hitler sempat dirawat di Pasewalk pada 15 Oktober 1918. Dia menderita kebutaan sementara akibat serangan gas mustard. Saat itu Hitler menerima kabar kekalahan Jerman dan belajar dari kekalahan tersebut.

Dia marah atas Perjanjian Versailles. Berbagai wilayah Jerman dirampas, demiliterisasi Rheinland dan dijatuhkan sanksi yang merusak ekonomi Jerman. Pada kesempatan itulah, ideologi Hitler bangkit untuk membebaskan Jerman dan membuatnya besar.

Hitler diangkat menjadi Verbindungsmann (agen intelijen) dari Aufklärungskommando (pengintai komando) Reichswehr. Hitler bertugas memengaruhi tentara lain dan menginfiltrasi ke Partai Pekerja Jerman (DAP) pada Juli 1919.

Kemudian Hitler tertarik dengan gagasan pendiri DAP Anton Drexler yang antisemitisme, nasionalis, antikapitalisme, dan antimarxisme. Hitler kemudian diterima bergabung dengan DAP pada 12 September 1919.

Karier militer Hitler terus berlanjut hingga Perang Dunia (PD) II. Pada saat itu dia mengangkat dirinya sebagai Prajurit Pertama Reich dan mulai mengenakan jaket militer abu-abu dengan lambang swastika elang dijahit pada lengan kiri.

Tahun 1941, Hitler menunjuk dirinya sendiri sebagai komandan tertinggi Angkatan Darat Jerman, dan berperan sebagai operasional langsung yang biasanya dipegang oleh seorang Jenderal Jerman.

Karier politik Hitler diawali dengan bergabungnya dengan Partai Pekerja Jerman (DAP) kemudian mengubah nama menjadi Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional atau Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP). Hitler kemudian merancang bendera swastika di dalam lingkaran putih berlatar belakang merah untuk partai ini.

Daya tarik Hitler semakin tinggi berkat pidatonya yang keras terhadap perjanjian Versailles, pesaing politik, dan kaum marxis dan yahudi. Kondisi ini didukung dengan lokasi NSDAP yang berkantor pusat di Munich, kental dengan kaum nasionalis Jerman antipemerintah yang ingin menghancurkan marxisme dan melecehkan Republik Weimar.

- Nino Oktorino, Juni 2015 "Nazi di Indonesia Sebuah Sejarah yang Terlupakan".
- Beberapa sumber lainnya.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5885 seconds (0.1#10.140)