Pansus Pelindo II Siap Hadapi Kekuatan Besar
A
A
A
JAKARTA - Paripurna DPR pada Selasa 13 Oktober 2015 telah menetapkan susunan anggota Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II. Pansus tersebut terdiri atas perwakilan fraksi-fraksi DPR yang juga mewakili lintas komisi.
Anggota Pansus dari Fraksi Nasdem Taufiqulhadi menjelaskan, urgensi pembentukan pansus tersebut untuk menyelidiki dugaan penyalahgunaan wewenang serta penyelewengan anggaran negara di PT Pelindo II.
Selain itu, lanjut dia, pansus hadir untuk menindaklanjuti penyelidikan kepolisian yang mengalami kebuntuan.
"Karena sebelumnya, upaya pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan dalam kasus itu terpental dikarenakan adanya benturan sangat kuat dari kekuatan salah satu pimpinan di Pelindo II," ujar Taufiq dalam siaran persnya yang diterima Sindonews, Rabu (14/10/2015).
Taufiq berharap kehadiran Pansus itu bisa mengimbangi kekuatan besar yang menghadang pihak kepolisian saat menyelidiki kasus.
Dalam menjalankan fungsinya, pansus akan menyelidiki dan menimbang persoalan ini secara proporsional.
Taufiq mengingatkan dan menegaskan ketidaksetujuannya jika ada pihak tertentu mencoba menyeret instansi pemerintahan lain untuk mencampuri proses penyelidikan.
"Kita (Pansus) harus melokalisir kasus ini fokus ke Pelindo II saja, sehingga tidak merembet ke mana-mana," tuturnya. (Baca: DPR Sepakat Bentuk Pansus Pelindo II)
Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur IV ini memaparkan beberapa langkah dan upaya yang akan ditempuh untuk menemukan titik terang kasus Pelindo II.
"Tentunya kita nanti akan memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam pusaran kasus ini, baik itu saksi maupun tokoh utama dari kasus ini," ungkapnya.
Taufiq tidak menutup kemungkinan tim ini akan memanggil Budi Waseso, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskim) Polri yang saat ini telah dimutasi menjadi Kepala BNN.
"Hal itu bisa saja kita lakukan dalam rangka meminta penjelasan dari beliau yang pernah menangani dan menyelidiki kasus tersebut," katanya.
Dia juga menilai secara postur, susunan tim pansus cukup ideal karena terdiri dari anggota-anggota lintas komisi.
Taufiq berharap rekan-rekan timnya di Pansus bekerja dengan mengutamakan objektivitas, bukan mendahulukan kepentingan pribadi maupun kelompok.
"Apapun yang dilakukan tim pansus, akan dipantau masyarakat. Oleh karena itu, kerja pansus ini akan menjadi pertaruhan bagi nama baik lembaga DPR," tegas Taufiq.
Bukan hanya untuk tim pansus, Taufiq juga mengingatkan seluruh pihak menyikapi kasus ini dengan mengutamakan kepentingan nasional untuk memperbaiki tata kelola BUMN.
Dia menegaskan perlunya kekuatan bersama untuk menghindari upaya sabotase terhadap kasus ini. Dia membantah anggapan yang menilai pansus ini hanya diarahkan pada individu tertentu.
"Masak pansus yang cukup besar ini hanya untuk mencari gara-gara atau persoalan dengan satu orang. Kita tidak mau melihat dalam konteks itu, namun yang ingin kita lihat apakah BUMN yang cukup besar ini sudah betul dikelola atau tidak, itu saja," tandas Taufiq.
PILIHAN:
Tahun Baru Islam, KPK Buka Jadwal Kunjungan
Anggota Pansus dari Fraksi Nasdem Taufiqulhadi menjelaskan, urgensi pembentukan pansus tersebut untuk menyelidiki dugaan penyalahgunaan wewenang serta penyelewengan anggaran negara di PT Pelindo II.
Selain itu, lanjut dia, pansus hadir untuk menindaklanjuti penyelidikan kepolisian yang mengalami kebuntuan.
"Karena sebelumnya, upaya pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan dalam kasus itu terpental dikarenakan adanya benturan sangat kuat dari kekuatan salah satu pimpinan di Pelindo II," ujar Taufiq dalam siaran persnya yang diterima Sindonews, Rabu (14/10/2015).
Taufiq berharap kehadiran Pansus itu bisa mengimbangi kekuatan besar yang menghadang pihak kepolisian saat menyelidiki kasus.
Dalam menjalankan fungsinya, pansus akan menyelidiki dan menimbang persoalan ini secara proporsional.
Taufiq mengingatkan dan menegaskan ketidaksetujuannya jika ada pihak tertentu mencoba menyeret instansi pemerintahan lain untuk mencampuri proses penyelidikan.
"Kita (Pansus) harus melokalisir kasus ini fokus ke Pelindo II saja, sehingga tidak merembet ke mana-mana," tuturnya. (Baca: DPR Sepakat Bentuk Pansus Pelindo II)
Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur IV ini memaparkan beberapa langkah dan upaya yang akan ditempuh untuk menemukan titik terang kasus Pelindo II.
"Tentunya kita nanti akan memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam pusaran kasus ini, baik itu saksi maupun tokoh utama dari kasus ini," ungkapnya.
Taufiq tidak menutup kemungkinan tim ini akan memanggil Budi Waseso, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskim) Polri yang saat ini telah dimutasi menjadi Kepala BNN.
"Hal itu bisa saja kita lakukan dalam rangka meminta penjelasan dari beliau yang pernah menangani dan menyelidiki kasus tersebut," katanya.
Dia juga menilai secara postur, susunan tim pansus cukup ideal karena terdiri dari anggota-anggota lintas komisi.
Taufiq berharap rekan-rekan timnya di Pansus bekerja dengan mengutamakan objektivitas, bukan mendahulukan kepentingan pribadi maupun kelompok.
"Apapun yang dilakukan tim pansus, akan dipantau masyarakat. Oleh karena itu, kerja pansus ini akan menjadi pertaruhan bagi nama baik lembaga DPR," tegas Taufiq.
Bukan hanya untuk tim pansus, Taufiq juga mengingatkan seluruh pihak menyikapi kasus ini dengan mengutamakan kepentingan nasional untuk memperbaiki tata kelola BUMN.
Dia menegaskan perlunya kekuatan bersama untuk menghindari upaya sabotase terhadap kasus ini. Dia membantah anggapan yang menilai pansus ini hanya diarahkan pada individu tertentu.
"Masak pansus yang cukup besar ini hanya untuk mencari gara-gara atau persoalan dengan satu orang. Kita tidak mau melihat dalam konteks itu, namun yang ingin kita lihat apakah BUMN yang cukup besar ini sudah betul dikelola atau tidak, itu saja," tandas Taufiq.
PILIHAN:
Tahun Baru Islam, KPK Buka Jadwal Kunjungan
(dam)