DVI Polri Identifikasi Korban Tragedi Mina
A
A
A
JAKARTA - Tim Disaster Victim Identifications (DVI) Polri mulai bekerja untuk membantu identifikasi korban tragedi Mina khususnya yang berasal dari Indonesia.
Dalam hal ini, mereka membawa peralatan canggih salah satunya ialah Mobile Automatic Multibiometric Identification System (Mambis) yang akan dihubungkan dengan database e-KTP.
Alat ini akan merupakan mobile scanner untuk membaca sidik jari atau iris mata seseorangan dengan menggunakan jaringan internet plus simcard dan wifi.
"Sidik jari jenazah/korban di-scan dengan alat tersebut," kata Direktur Eksekutif DVI Polri Kombes Pol Anton Castilani melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin (5/10/2015).
Tim DVI bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menghubungkan database e-KTP dengan hasil scanning Mambis tersebut. "Kalau ada data yang cocok akan terbaca," terangnya.
Anton menambahkan, Tim DVI Polri tidak hanya melakukan identifikasi terhadap korban Mina yang telah meninggal dunia. Akan tetapi juga mengidentifikasi korban yang masih hidup.
"Kegiatan DVI di Mina bukan hanya korban meninggal, tapi juga untuk korban hidup yang tidak dapat diidentifikasi (misalnya keadaan koma, dan tidak ada tanda pengenal sama sekali)," tandasnya.
Dalam hal ini, mereka membawa peralatan canggih salah satunya ialah Mobile Automatic Multibiometric Identification System (Mambis) yang akan dihubungkan dengan database e-KTP.
Alat ini akan merupakan mobile scanner untuk membaca sidik jari atau iris mata seseorangan dengan menggunakan jaringan internet plus simcard dan wifi.
"Sidik jari jenazah/korban di-scan dengan alat tersebut," kata Direktur Eksekutif DVI Polri Kombes Pol Anton Castilani melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin (5/10/2015).
Tim DVI bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menghubungkan database e-KTP dengan hasil scanning Mambis tersebut. "Kalau ada data yang cocok akan terbaca," terangnya.
Anton menambahkan, Tim DVI Polri tidak hanya melakukan identifikasi terhadap korban Mina yang telah meninggal dunia. Akan tetapi juga mengidentifikasi korban yang masih hidup.
"Kegiatan DVI di Mina bukan hanya korban meninggal, tapi juga untuk korban hidup yang tidak dapat diidentifikasi (misalnya keadaan koma, dan tidak ada tanda pengenal sama sekali)," tandasnya.
(hyk)