WNI Korban Insiden Mina Tembus 91 Orang
A
A
A
JEDDAH - Jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban insiden Jalan 204 Mina terus bertambah. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengidentifikasi 31 jasad jamaah haji dan 1 mukimin. Total hingga jam 05.00 waktu Arab Saudi sudah ada 91 jenazah WNI yang ditemukan.
“Hingga hari ini ada 86 jenazah jamaah haji yang berhasil kita identifikasi, dan lima mukimin (warga Indonesia yang bermukim di Arab Saudi). Total sudah ada 91 jenazah yang berhasil diidentifikasi,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Asryad Hidayat di Jeddah, Jumat (2/10/2015).
Lonjakan jumlah jamaah yang berhasil diidentifikasi itu, lanjut dia, terjadi setelah tim identifikasi Indonedia diberi keleluasaan akses oleh Arab Saudi. Sehingga, tim bisa lebih intens untuk melakukan verifikasi foto jenazah, file dan jasad yang tersimpan di pemulasaaan jenazah di Mu’ashim, Mekkah dan rumah sakit King Abdul Aziz, Jeddah.
“Mereka memberikan kemudahan kepada petugas kita sehingga bisa akses terhadap dokumen identitas,” jelasnya
Identitas yang menempel dalam tubuh jamaah yang meninggal dikumpulkan dalam suatu berkas atau file yang diberi nomor sesuai dengan nomor pada foto yang dirilis oleh Pemulasaraan Jenazah Mu’aishim.
Dalam prosesnya, petugas harus mengenali foto-foto yang berwajah Indonesia atau Melayu. Kemudian, tim identifikasi mengajukan permohonan mengecek berkas atau dokumen untuk memastikan foto itu memiliki identitas jamaah Indonesia.
Arsyad menambahkan, Arab Saudi lebih membuka akses karena memiliki kepentingan agar jenazah-jenazah yang tersimpan di Mu’ashim dan RS King Abdul Aziz segera teridentifikasi. “Semua proses ini akan terus kami lakukan untuk memudahkan identifikasi,” tegasnya.
Sementara itu, jumlah jamaah yang belum diketahui nasibnya karena belum kembali ke pemondokan (hotel) di Mekkah mencapai 38 orang. “Kita masih terus melakukan pencarian. Jumlah ini menurun dari sebelumnya karena ada jamaah yang ditemukan wafat dan ada yang pulang ke pemondokannya,” jelasnya.
Karena masih ada 38 jamaah yang hilang, maka peranan 10 personel tambahan dari Mabes Polri sangat dibutuhkan untuk identifikasi jenazah. 10 personel itu terdiri dari 8 personel Disaster Victim Investigation (DVI) dan dua personel Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis).
Sementara, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menambahkan bawa tim DVI dan Inafis dari Mabes Polri ini akan bergabung dengan tim dari Arab Saudi.
“Semata-mata untuk mengungkap identitas korban peristiwa Mina yang diduga jamaah haji Indonesia. Sama sekali tidak untuk mengungkap sebab musabah terjadinya peristiwa Mina itu sendiri. Mereka akan melaporkan ke Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri yang dilanjutkan ke presiden,” tandasnya.
Lukman menambahkan, Pemerintah Arab Saudi menjamin semua keperluan yang dibutuhkan tim ini. Karena jenazah sudah mengalami kerusakan akibat sudah beberapa hari, maka akan diambil sidik jarinya jika memungkinkan.
“Sehingga perlu cara yang lebih spesifik yang hanya bisa dilakukan oleh ahlinya. Dan kalau perlu DNA bisa dilakukan untuk memastikan identitas jenazah tersebut,” urainya.
31 korban meninggal yang baru terindentifikasi:
1. Abdul Wahab Samangka, kloter 5 Balikpapan
2. Arbai Abdullah Saleh, kloter 14 Batam
3. Syamsyudiin Abdurrahman Idris, kloter 14 Batam
4. Muhammad Thamrin Slamet, kloter 14 Batam
5. Enung Maesaroh Wahyo, kloter 21 Jakarta-Bekasi
6. Eli Sumili Syafii, kloter 61 Jakarta-Bekasi
7. Neneng Rukmini Didin Binwari, kloter 61 Jakarta-Bekasi
8. Aruk Emen Urha, kloter 61 Jakarta-Bekasi
9. Sarjo Mulyana Sukarta, kloter 61 Jakarta-Bekasi
10. Wahyudin Doyowikatma, kloter 61 Jakarta-Bekasi
11. Kartinah Otokartawijaya, , kloter 61 Jakarta-Bekasi
12. Juhata kuswandijai, kloter 61 Jakarta-Bekasi
13. Wawan Sofwan Efendi, kloter 61 Jakarta-Bekasi
14. Iim Haimah Rustama, kloter 61 Jakarta-Bekasi
15. Ima Rismawati Endang Nanda, kloter 61 Jakarta-Bekasi
16. Iik Bahri Suparma, kloter 61 Jakarta-Bekasi
17. Nani Marlina Muhammad, kloter 61 Jakarta-Bekasi
18. Rakal Suryawangsadinata, kloter 61 Jakarta-Bekasi
19. Suimah Kasan Usman, kloter 62 Solo
20. Hadi Mufti Wibisono Suratin, kloter 62 Solo
21. Rita Saadah Saudin, kloter 62 Solo
22. Hafsoh Maktub Ilyas, kloter 62 Solo
23. Mat Safii Samijo, kloter 48 Surabaya
24. Rukmiyati Sanusi Matahir, kloter 48 Surabaya
25. Samiah Sarnuji Muhayat, kloter 48 Surabaya
26. Zaenab Darmo Sagimin, kloter 48 Surabaya
27. Ida Husnul Khotimah, kloter 48 Surabaya
28. Tutik Indriyani Tukiyo, kloter 48 Surabaya
29. Hasbullah Hasanuddin Paida, kloter 10 Ujungpandang
30. Abubakar Karjo Tani, kloter 10 Ujungpandang
31. Namma Muhammad Kasim, kloter 10 Ujungpandang
PILIHAN:
Eks Kassospol ABRI: Jokowi Sering Blunder Karena Kebanyakan Janji
Mendagri Era Habibie Yakin Perindo Bisa Rebut Hati Masyarakat
“Hingga hari ini ada 86 jenazah jamaah haji yang berhasil kita identifikasi, dan lima mukimin (warga Indonesia yang bermukim di Arab Saudi). Total sudah ada 91 jenazah yang berhasil diidentifikasi,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Asryad Hidayat di Jeddah, Jumat (2/10/2015).
Lonjakan jumlah jamaah yang berhasil diidentifikasi itu, lanjut dia, terjadi setelah tim identifikasi Indonedia diberi keleluasaan akses oleh Arab Saudi. Sehingga, tim bisa lebih intens untuk melakukan verifikasi foto jenazah, file dan jasad yang tersimpan di pemulasaaan jenazah di Mu’ashim, Mekkah dan rumah sakit King Abdul Aziz, Jeddah.
“Mereka memberikan kemudahan kepada petugas kita sehingga bisa akses terhadap dokumen identitas,” jelasnya
Identitas yang menempel dalam tubuh jamaah yang meninggal dikumpulkan dalam suatu berkas atau file yang diberi nomor sesuai dengan nomor pada foto yang dirilis oleh Pemulasaraan Jenazah Mu’aishim.
Dalam prosesnya, petugas harus mengenali foto-foto yang berwajah Indonesia atau Melayu. Kemudian, tim identifikasi mengajukan permohonan mengecek berkas atau dokumen untuk memastikan foto itu memiliki identitas jamaah Indonesia.
Arsyad menambahkan, Arab Saudi lebih membuka akses karena memiliki kepentingan agar jenazah-jenazah yang tersimpan di Mu’ashim dan RS King Abdul Aziz segera teridentifikasi. “Semua proses ini akan terus kami lakukan untuk memudahkan identifikasi,” tegasnya.
Sementara itu, jumlah jamaah yang belum diketahui nasibnya karena belum kembali ke pemondokan (hotel) di Mekkah mencapai 38 orang. “Kita masih terus melakukan pencarian. Jumlah ini menurun dari sebelumnya karena ada jamaah yang ditemukan wafat dan ada yang pulang ke pemondokannya,” jelasnya.
Karena masih ada 38 jamaah yang hilang, maka peranan 10 personel tambahan dari Mabes Polri sangat dibutuhkan untuk identifikasi jenazah. 10 personel itu terdiri dari 8 personel Disaster Victim Investigation (DVI) dan dua personel Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis).
Sementara, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menambahkan bawa tim DVI dan Inafis dari Mabes Polri ini akan bergabung dengan tim dari Arab Saudi.
“Semata-mata untuk mengungkap identitas korban peristiwa Mina yang diduga jamaah haji Indonesia. Sama sekali tidak untuk mengungkap sebab musabah terjadinya peristiwa Mina itu sendiri. Mereka akan melaporkan ke Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri yang dilanjutkan ke presiden,” tandasnya.
Lukman menambahkan, Pemerintah Arab Saudi menjamin semua keperluan yang dibutuhkan tim ini. Karena jenazah sudah mengalami kerusakan akibat sudah beberapa hari, maka akan diambil sidik jarinya jika memungkinkan.
“Sehingga perlu cara yang lebih spesifik yang hanya bisa dilakukan oleh ahlinya. Dan kalau perlu DNA bisa dilakukan untuk memastikan identitas jenazah tersebut,” urainya.
31 korban meninggal yang baru terindentifikasi:
1. Abdul Wahab Samangka, kloter 5 Balikpapan
2. Arbai Abdullah Saleh, kloter 14 Batam
3. Syamsyudiin Abdurrahman Idris, kloter 14 Batam
4. Muhammad Thamrin Slamet, kloter 14 Batam
5. Enung Maesaroh Wahyo, kloter 21 Jakarta-Bekasi
6. Eli Sumili Syafii, kloter 61 Jakarta-Bekasi
7. Neneng Rukmini Didin Binwari, kloter 61 Jakarta-Bekasi
8. Aruk Emen Urha, kloter 61 Jakarta-Bekasi
9. Sarjo Mulyana Sukarta, kloter 61 Jakarta-Bekasi
10. Wahyudin Doyowikatma, kloter 61 Jakarta-Bekasi
11. Kartinah Otokartawijaya, , kloter 61 Jakarta-Bekasi
12. Juhata kuswandijai, kloter 61 Jakarta-Bekasi
13. Wawan Sofwan Efendi, kloter 61 Jakarta-Bekasi
14. Iim Haimah Rustama, kloter 61 Jakarta-Bekasi
15. Ima Rismawati Endang Nanda, kloter 61 Jakarta-Bekasi
16. Iik Bahri Suparma, kloter 61 Jakarta-Bekasi
17. Nani Marlina Muhammad, kloter 61 Jakarta-Bekasi
18. Rakal Suryawangsadinata, kloter 61 Jakarta-Bekasi
19. Suimah Kasan Usman, kloter 62 Solo
20. Hadi Mufti Wibisono Suratin, kloter 62 Solo
21. Rita Saadah Saudin, kloter 62 Solo
22. Hafsoh Maktub Ilyas, kloter 62 Solo
23. Mat Safii Samijo, kloter 48 Surabaya
24. Rukmiyati Sanusi Matahir, kloter 48 Surabaya
25. Samiah Sarnuji Muhayat, kloter 48 Surabaya
26. Zaenab Darmo Sagimin, kloter 48 Surabaya
27. Ida Husnul Khotimah, kloter 48 Surabaya
28. Tutik Indriyani Tukiyo, kloter 48 Surabaya
29. Hasbullah Hasanuddin Paida, kloter 10 Ujungpandang
30. Abubakar Karjo Tani, kloter 10 Ujungpandang
31. Namma Muhammad Kasim, kloter 10 Ujungpandang
PILIHAN:
Eks Kassospol ABRI: Jokowi Sering Blunder Karena Kebanyakan Janji
Mendagri Era Habibie Yakin Perindo Bisa Rebut Hati Masyarakat
(kri)