Tual Berpotensi Jadi Poros Maritim Dunia
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah ingin menjadikan Kota Tual di Maluku sebagai poros maritim dunia. Tual dinilai menyimpan potensi bahari dan perikanan yang melimpah.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes) Marwan Ja'far mengatakan, Tual berpotensi besar menjadi poros maritim indonesia yang akan sangat menunjang untuk poros maritime dunia.
Di kota yang terdapat 66 pulau kecil ini menyimpan potensi bahari dan perikanan yang layak dijadikan poros maritim.
“Jika Tual ini didukung potensinya oleh pemerintah maka dia akan layak menjadi poros maritim dunia,” katanya saat pembukaan Ekspos Pembangunan Kota Tual di Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigras, Jakarta, Selasa 29 September 2015.
Dia mengapresiasi Pemerintah Kota Tual yang telah menjadikan pembangunan desa sebagai fokus utama pembangunan daerah.
Wakil Wali Kota Tual, Adam Rahayaan menjelaskan primadona Tual itu ada di rumput lautnya sehingga mereka pun fokus mengembangkan produksi olahan rumput laut.
Dia mengatakan, sudah ada survei yang menyatakan rumput laut dari perairan Tual lebih unggul dari daerah lain di Indonesia.
Adam mengatakan, Tual memiliki lima kecamatan, tiga kelurahan, 11 dusun dan 27 desa.
Menurut dia, tiga dari lima kecamatan berada di kepulauan namun dengan transportasi publik yang terbatas.
Oleh karena itu dukungan transportasi seperti pelabuhan feri, transportasi pedesaan, air bersih, listrik dan pasar tradisional masih sangat dibutuhkan.
PILIHAN:
Biaya Revolusi Mental Rp97 Miliar, CBA: Itu Uang atau Pasir?
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes) Marwan Ja'far mengatakan, Tual berpotensi besar menjadi poros maritim indonesia yang akan sangat menunjang untuk poros maritime dunia.
Di kota yang terdapat 66 pulau kecil ini menyimpan potensi bahari dan perikanan yang layak dijadikan poros maritim.
“Jika Tual ini didukung potensinya oleh pemerintah maka dia akan layak menjadi poros maritim dunia,” katanya saat pembukaan Ekspos Pembangunan Kota Tual di Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigras, Jakarta, Selasa 29 September 2015.
Dia mengapresiasi Pemerintah Kota Tual yang telah menjadikan pembangunan desa sebagai fokus utama pembangunan daerah.
Wakil Wali Kota Tual, Adam Rahayaan menjelaskan primadona Tual itu ada di rumput lautnya sehingga mereka pun fokus mengembangkan produksi olahan rumput laut.
Dia mengatakan, sudah ada survei yang menyatakan rumput laut dari perairan Tual lebih unggul dari daerah lain di Indonesia.
Adam mengatakan, Tual memiliki lima kecamatan, tiga kelurahan, 11 dusun dan 27 desa.
Menurut dia, tiga dari lima kecamatan berada di kepulauan namun dengan transportasi publik yang terbatas.
Oleh karena itu dukungan transportasi seperti pelabuhan feri, transportasi pedesaan, air bersih, listrik dan pasar tradisional masih sangat dibutuhkan.
PILIHAN:
Biaya Revolusi Mental Rp97 Miliar, CBA: Itu Uang atau Pasir?
(dam)