Tujuh Warga Probolinggo Jadi Korban Tragedi Mina

Senin, 28 September 2015 - 22:38 WIB
Tujuh Warga Probolinggo Jadi Korban Tragedi Mina
Tujuh Warga Probolinggo Jadi Korban Tragedi Mina
A A A
JAWA TIMUR - Korban tragedi Mina asal Probolinggo dari sebelumnya hanya dua orang bertambah menjadi tujuh orang. Sementara sebanyak 17 orang jamaah lainnya hingga saat ini belum diketahui nasibnya.

Berdasarkan informasi dari Posko Pengaduan Keluarga Jamaah Haji Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo telah dipastikan bahwa ketujuh korban tersebut meninggal akibat tragedi Mina.

Para korban ini berasal dari kelompok terbang (kloter) 48 embarkasi Surabaya. Ketujuh korban meninggal tersebut yakni, Hamid Atwi, 50, warga Desa Muneng Kidul Kecamatan Sumberasih, Niro Asto asahi, 57, warga Desa Triwungan Kecamatan Kota Anyar, Tasmuji Agung Saputro, 57, warga Desa Tambak Rejo Kecamatan Tongas.

Kemudian Ali Wafa Abdul Halim, 62 dan Muzayana, 53, warga Desa Liprak Kulon, Kecamatan Banyu Anyar, Yusrianj, warga Desa Liprak Kidul Kecamatan Banyu Anyar Kabupaten Probolinggo dan Abdul Karim warga Kelurahan Kebonsari Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Probolinggo, Muchlason, mengatakan pihaknya untuk sementara telah menerima informasi mengenai tujuh orang jamaah yang meninggal dunia akibat tragedi Mina.

Pihaknya juga telah menyampaikan kabar duka ini kepada keluarganya.

Selain korban meninggal, lanjutnya, ada 17 orang jamaah haji yang belum diketahui keberadaannya. Pasca tragedi Mina, para jamaah tersebut belum kembali ke pemondokan.

Sementara komunikasi dengan mereka tidak bisa dilakukan. "Kami terus berupaya mendapatkan informasi dari Kemenag maupun dari petugas di Arab Saudi. Kami berharap pihak keluarga tenang dan tidak terpengaruh dengan informasi yang belum jelas kebenarannya," kata Muchlason.

Pihaknya berharap ke-17 orang jamaah ini tidak termasuk dalam korban tragedi Mina. Namun hanya karena tersesat sehingga belum bisa bergabung dengan kelompok yang lain.

Di antara 17 orang jamaah haji yang hilang, seorang di antaranya adalah tenaga medis pendamping haji yakni Tutik Indriyanto. Sementara seorang petugas medis lain, Ida Khusnul Khotimah, yang sebelumnya dikabarkan hilang, diketahui telah menjalani perawatan di rumah sakit di Arab Saudi.

Muhammad, salah seorang keluarga korban jamaah haji yang meninggal sempat bersitegang dengan petugas Posko Informasi Haji di Kemenag. Putra pasutri Ali Wafa dan Muzayanah meminta Kemenag tidak asal membuat pengumuman tanpa disertai bukti tertulis maupun foto saat korban meninggal.


PILIHAN:


Kapal Selam RI Perkuat RI, Negara Tetangga Gemetar


Wow, Berkas Tuntutan Fuad Amin Setebal 6.374 Halaman
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5825 seconds (0.1#10.140)